AS Terkejut Tentara Afghanistan Dilatih 20 Tahun Runtuh dalam Sekejap
Rabu, 29 September 2021 - 08:06 WIB
“Fakta bahwa tentara Afghanistan, mitra yang kami latih begitu saja runtuh—dalam banyak kasus tanpa melepaskaan tembakan— mengejutkan kami semua,” kata Austin, mantan jenderal bintang empat yang bertugas di Afghanistan, kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat.
“Akan tidak jujur untuk mengeklaim sebaliknya," katanya lagi seperti dikutip Reuters, Rabu (29/9/2021).
Jenderal McKenzie dan Jenderal Milley bersaksi bahwa mereka percaya akan lebih baik untuk mempertahankan minimal 2.500 tentara AS di negara itu.
Dalam sebuah wawancara Agustus, Biden membantah komandannya telah merekomendasikan itu, dengan mengatakan: “Tidak. Tidak ada yang mengatakan itu kepada saya, itu yang bisa saya ingat."
Senator Partai Republik Joni Ernst mengatakan keputusan Biden untuk mempertahankan perjanjian penarikan tanpa syarat mantan Presiden Donald Trump dengan Taliban telah menyia-nyiakan pengorbanan AS untuk apa yang dia pikir akan menjadi “kemenangan politik yang murah.”
“Hilangnya anggota layanan [militer] kami, dan pengabaian sekutu Amerika dan Afghanistan bulan lalu adalah penghinaan yang tidak perlu dan memalukan yang tidak harus terjadi,” kata Ernst.
Senator James Inhofe, anggota panel dari Partai Republik, menggambarkannya sebagai "kengerian yang dibuat oleh presiden sendiri."
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan para ahli militer Biden telah memberikan “berbagai sudut pandang” tentang Afghanistan, dan bahwa Biden percaya meninggalkan pasukan di sana akan “berarti perang dengan Taliban.”
Milley, perwira tinggi militer AS, mencatat peringatan militer sejak akhir 2020 bahwa penarikan yang dipercepat dan tanpa syarat dapat memicu keruntuhan militer dan pemerintah Afghanistan.
“Akan tidak jujur untuk mengeklaim sebaliknya," katanya lagi seperti dikutip Reuters, Rabu (29/9/2021).
Jenderal McKenzie dan Jenderal Milley bersaksi bahwa mereka percaya akan lebih baik untuk mempertahankan minimal 2.500 tentara AS di negara itu.
Dalam sebuah wawancara Agustus, Biden membantah komandannya telah merekomendasikan itu, dengan mengatakan: “Tidak. Tidak ada yang mengatakan itu kepada saya, itu yang bisa saya ingat."
Senator Partai Republik Joni Ernst mengatakan keputusan Biden untuk mempertahankan perjanjian penarikan tanpa syarat mantan Presiden Donald Trump dengan Taliban telah menyia-nyiakan pengorbanan AS untuk apa yang dia pikir akan menjadi “kemenangan politik yang murah.”
“Hilangnya anggota layanan [militer] kami, dan pengabaian sekutu Amerika dan Afghanistan bulan lalu adalah penghinaan yang tidak perlu dan memalukan yang tidak harus terjadi,” kata Ernst.
Senator James Inhofe, anggota panel dari Partai Republik, menggambarkannya sebagai "kengerian yang dibuat oleh presiden sendiri."
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan para ahli militer Biden telah memberikan “berbagai sudut pandang” tentang Afghanistan, dan bahwa Biden percaya meninggalkan pasukan di sana akan “berarti perang dengan Taliban.”
Milley, perwira tinggi militer AS, mencatat peringatan militer sejak akhir 2020 bahwa penarikan yang dipercepat dan tanpa syarat dapat memicu keruntuhan militer dan pemerintah Afghanistan.
tulis komentar anda