AS Terkejut Tentara Afghanistan Dilatih 20 Tahun Runtuh dalam Sekejap

Rabu, 29 September 2021 - 08:06 WIB
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan para ahli militer Biden telah memberikan “berbagai sudut pandang” tentang Afghanistan, dan bahwa Biden percaya meninggalkan pasukan di sana akan “berarti perang dengan Taliban.”

Milley, perwira tinggi militer AS, mencatat peringatan militer sejak akhir 2020 bahwa penarikan yang dipercepat dan tanpa syarat dapat memicu keruntuhan militer dan pemerintah Afghanistan.

“Itu setahun yang lalu. Penilaian saya tetap konsisten,” kata Milley.

Senator Partai Republik Tom Cotton bertanya kepada Milley mengapa, jika semua yang dia katakan itu benar, dia tidak mengundurkan diri dari posisinya.

Milley menolak keras, mengatakan seorang presiden AS tidak harus setuju dengan saran para jenderalnya.

"Negara ini tidak ingin para jenderal mengetahui perintah apa yang akan kita terima dan lakukan atau tidak. Itu bukan tugas kami," kata Milley.

Austin, Milley, dan para senator—banyak di antaranya mengawasi upaya perang selama bertahun-tahun—tampak penuh dengan pertanyaan tentang apa yang salah, mengutip kegagalan untuk menghargai dampak korupsi dan moral yang rusak di jajaran.

“Ada serangkaian pelajaran strategis yang bisa dipetik,” kata Milley.

Partai Demokrat menyalahkan Partai Republik karena menyalahkan Biden, yang telah menjadi presiden sejak Januari, atas segala sesuatu yang salah selama 20 tahun pasukan AS berada di Afghanistan, termasuk di bawah Trump.

"Siapa pun yang mengatakan beberapa bulan terakhir gagal, tetapi semua yang sebelumnya hebat, jelas tidak memperhatikan," kata Senator Partai Demokrat Elizabeth Warren.

Sebagian besar sidang dikhususkan untuk pertanyaan Partai Republik tentang wawancara Milley dengan Bob Woodward dan wartawan lain untuk buku-buku tentang kekacauan penarikan pasukan AS bulan lalu.

Austin memuji personel AS yang membantu menerbangkan 124.000 orang dari Kabul ke luar negeri.

Tetapi Milley mengakui bahwa sementara upaya evakuasi adalah pencapaian logistik, penarikan itu adalah “kekalahan strategis” yang membuat Taliban kembali berkuasa.

Dia memperingatkan Taliban "tetap menjadi organisasi teroris" yang tidak memutuskan hubungan dengan al-Qaeda.

"Al-Qaeda yang dibentuk kembali di Afghanistan dengan aspirasi untuk menyerang Amerika Serikat adalah kemungkinan yang sangat nyata—mungkin hanya dalam waktu satu tahun," katanya.

Peringatan itu kemungkinan akan meresahkan anggota Parlemen, yang skeptis terhadap kemampuan Pentagon untuk dengan cepat menanggapi ancaman al-Qaeda dan ISIS.

Austin membela rencana untuk mengatasi ancaman kontraterorisme di masa depan dari luar negeri setelah serangan fatal pesawat tak berawak yang menewaskan 10 warga sipil Afghanistan bulan lalu.

“Operasi over-the-horizon sulit tetapi sangat mungkin. Dan intelijen yang mendukung mereka berasal dari berbagai sumber, bukan hanya sepatu bot AS di lapangan,” kata Austin.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More