China kepada NATO: Jangan Ikut Campur di Asia
Selasa, 28 September 2021 - 23:33 WIB
BEIJING - China mengatakan kepada NATO untuk memusatkan perhatiannya pada isu-isu transatlantik, mengajukan keberatan atas penyebaran kapal dan pesawat militer asing di dekat negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam dialog formal pertama mereka sejak perang kata-kata yang penuh ketegangan pada bulan Juni, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg untuk mengambil pandangan yang rasional dan objektif dari Beijing.
"Kedua belah pihak harus menghindari informasi yang salah, kebohongan, dan rumor," kata Wang, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"China belum, dan tidak akan, menjadi saingan NATO," tegas Wang seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (28/9/2021).
Wang menyatakan penentangan Beijing terhadap operasi "dekat" di sekitar China dengan kapal dan pesawat milik anggota NATO. Keberatannya, yang tidak nenunjuk negara tertentu, gagal ditampilkan dalam pernyataan kelompok itu.
"Kawasan Asia-Pasifik tidak membutuhkan blok militer baru, juga tidak boleh ada konfrontasi antara kekuatan besar, apalagi klik yang dirancang untuk menghasut Perang Dingin baru," kata Wang.
"NATO harus mematuhi posisi geografis aslinya," imbuhnya.
Stoltenberg membalas sentimen China itu dengan jaminan bahwa aliansi transatlantik tersebut tidak melihat China sebagai musuh, sebelum menyerukan China untuk menegakkan komitmen internasionalnya dan bertindak secara bertanggung jawab dalam sistem internasional, menurut rilis NATO di situsnya.
Dalam dialog formal pertama mereka sejak perang kata-kata yang penuh ketegangan pada bulan Juni, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg untuk mengambil pandangan yang rasional dan objektif dari Beijing.
"Kedua belah pihak harus menghindari informasi yang salah, kebohongan, dan rumor," kata Wang, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"China belum, dan tidak akan, menjadi saingan NATO," tegas Wang seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (28/9/2021).
Wang menyatakan penentangan Beijing terhadap operasi "dekat" di sekitar China dengan kapal dan pesawat milik anggota NATO. Keberatannya, yang tidak nenunjuk negara tertentu, gagal ditampilkan dalam pernyataan kelompok itu.
"Kawasan Asia-Pasifik tidak membutuhkan blok militer baru, juga tidak boleh ada konfrontasi antara kekuatan besar, apalagi klik yang dirancang untuk menghasut Perang Dingin baru," kata Wang.
"NATO harus mematuhi posisi geografis aslinya," imbuhnya.
Stoltenberg membalas sentimen China itu dengan jaminan bahwa aliansi transatlantik tersebut tidak melihat China sebagai musuh, sebelum menyerukan China untuk menegakkan komitmen internasionalnya dan bertindak secara bertanggung jawab dalam sistem internasional, menurut rilis NATO di situsnya.
tulis komentar anda