Kritik Penarikan Pasukan dari Afghanistan, Marinir AS Dikirim ke Penjara
Selasa, 28 September 2021 - 20:27 WIB
WASHINGTON - Seorang prajurit Amerika Serikat (AS) yang meminta "pertanggungjawaban" atas penarikan pasukan yang kacau dari Afghanistan di media sosial telah dikurung di pusat penahanan pra-persidangan. Korps Marinir AS telah mengkonfirmasi hal tersebut.
“Lt. Kolonel Stuart Scheller Jr. saat ini dalam kurungan pra-persidangan di Penjara Regional untuk Instalasi Korps Marinir Timur di Markas Korps Marinir Lejeune sambil menunggu sidang pendahuluan Pasal 32,” kata juru bicara Komando Pelatihan dan Pendidikan Korps Marinir Kapten Sam Stephenson dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Russia Today dari Task & Purpose, Selasa (28/9/2021).
Stephenson menambahkan bahwa tanggal dan lokasi persidangan belum ditentukan, dan semua hak hukumnya akan dihormati.
Ayah sang marinir, Stu Scheller Sr, mengatakan kepada situs web itu bahwa putranya menginginkan pertanggungjawaban atas situasi kacau di Afghanistan, yang terjadi selama tahap akhir penarikan pasukan AS.
“Yang dilakukan putra kami hanyalah mengajukan pertanyaan yang semua orang tanyakan pada diri mereka sendiri, tetapi mereka terlalu takut untuk berbicara dengan keras,” kata Scheller senior.
"Mereka memiliki perintah pembungkaman padanya dan memintanya untuk tidak berbicara. Dia melakukannya, dan mereka memenjarakannya. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan dia," imbuhnya.
Stuart Scheller Jr menjadi terkenal bulan lalu setelah sebuah video diposting di media sosial tentang ketidakpuasan dan penghinaan yang meningkat untuk penanganan penarikan pasukan AS.
“Orang-orang kesal karena pemimpin senior mereka mengecewakan mereka. Dan tidak ada dari mereka yang mengangkat tangan dan menerima pertanggungjawaban atau mengatakan, 'Kami mengacaukan ini,'” kata sang marinir saat itu.
“Lt. Kolonel Stuart Scheller Jr. saat ini dalam kurungan pra-persidangan di Penjara Regional untuk Instalasi Korps Marinir Timur di Markas Korps Marinir Lejeune sambil menunggu sidang pendahuluan Pasal 32,” kata juru bicara Komando Pelatihan dan Pendidikan Korps Marinir Kapten Sam Stephenson dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Russia Today dari Task & Purpose, Selasa (28/9/2021).
Stephenson menambahkan bahwa tanggal dan lokasi persidangan belum ditentukan, dan semua hak hukumnya akan dihormati.
Ayah sang marinir, Stu Scheller Sr, mengatakan kepada situs web itu bahwa putranya menginginkan pertanggungjawaban atas situasi kacau di Afghanistan, yang terjadi selama tahap akhir penarikan pasukan AS.
“Yang dilakukan putra kami hanyalah mengajukan pertanyaan yang semua orang tanyakan pada diri mereka sendiri, tetapi mereka terlalu takut untuk berbicara dengan keras,” kata Scheller senior.
"Mereka memiliki perintah pembungkaman padanya dan memintanya untuk tidak berbicara. Dia melakukannya, dan mereka memenjarakannya. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan dia," imbuhnya.
Stuart Scheller Jr menjadi terkenal bulan lalu setelah sebuah video diposting di media sosial tentang ketidakpuasan dan penghinaan yang meningkat untuk penanganan penarikan pasukan AS.
“Orang-orang kesal karena pemimpin senior mereka mengecewakan mereka. Dan tidak ada dari mereka yang mengangkat tangan dan menerima pertanggungjawaban atau mengatakan, 'Kami mengacaukan ini,'” kata sang marinir saat itu.
tulis komentar anda