PM Israel: Iran Ingin Dominasi Timur Tengah di Bawah Payung Nuklir

Selasa, 28 September 2021 - 09:00 WIB
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett berpidato di Majelis Umum PBB dengan materi yang menyerang program nuklir Iran, Senin (27/9/2021) waktu New York. Foto/John Minchillo/Pool via REUTERS
NEW YORK CITY - Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett menuduh Iran berusaha mendominasi Timur Tengah menggunakan senjata nuklir .

Tudingan pemimpin rezim Zionis itu disampaikan dalam pidatonya di auditorium Majelis Umum PBB pada hari Senin (27/9/2021) waktu New York, yang sebagian besar kosong.



"Tujuan besar Iran sangat jelas bagi siapa saja yang peduli untuk membuka mata mereka," katanya.

"Iran berusaha untuk mendominasi kawasan dan berusaha melakukannya di bawah payung nuklir," lanjut Bennett.



“Selama beberapa tahun terakhir Iran telah membuat lompatan besar dalam penelitian dan pengembangan nuklirnya, kapasitas produksinya, pengayaannya. Program senjata nuklir Iran berada pada titik kritis. Semua garis merah telah dilewati, inspeksi diabaikan, semua angan-angan terbukti salah," paparnya.

"Iran saat ini melanggar [perjanjian perlindungan badan Energi Atom Internasional] dan lolos begitu saja. Mereka melecehkan inspektur dan menyabot penyelidikan mereka, dan mereka lolos begitu saja. Mereka memperkaya uranium ke tingkat 60 persen, yang hanya selangkah lebih pendek dari bahan tingkat senjata dan mereka lolos begitu saja," keluh Bennett dalam pidatonya yang disiarkan di saluran YouTube United Nations.



Penerus Benjamin Netanyahu ini mengatakan program nuklir Iran telah mencapai momen penting. Dia memperingatkan bahwa toleransi dari negaranya telah habis.

"Kata-kata tidak menghentikan mesin sentrifugal untuk berputar," katanya.

"Israel tidak akan membiarkan Iran memperoleh senjata nuklir. Dan saya ingin memberi tahu Anda sesuatu—Iran jauh lebih lemah, jauh lebih rentan daripada yang terlihat,” imbuh Bennett, menekankan Israel dan sekutunya dapat dan akan menang melawan Teheran.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More