Rusia Bermanuver dengan Rudal saat Ukraina dan AS Latihan Gabungan
Jum'at, 24 September 2021 - 03:44 WIB
MOSKOW - Angkatan Laut Rusia bermanuver dengan rudal-rudalnya di lepas pantai Crimea di Laut Hitam, hari Kamis. Aksi merudal target itu berlangsung di saat Ukraina dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan tempur gabungan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan militernya menggunakan sistem pertahanan rudal pantai Bastion.
Latihan di Ukraina yang melibatkan AS dan pasukan NATO lainnya akan berlangsung hingga 1 Oktober 2021. Latihan tersebut menyusul latihan perang besar-besaran yang digelar Rusia dan Belarusia awal bulan ini yang mengkhawatirkan Barat.
Hubungan Kiev dengan Moskow jatuh di level terendah pada tahun 2014 setelah Rusia dianggap mencaplok semenanjung Crimea dari Ukraina dan mendukung separatis pro-Rusia di wilayah Donbass, Ukraina timur. Konflik tujuh tahun dengan separatis telah menewaskan lebih dari 13.000 orang.
Kementerian Pertahanan Rusia, seeperti dilansir Reuters, Jumat (24/9/2021), mengatakan Armada Laut Hitam Rusia berlatih mendeteksi dan menghancurkan target laut dengan sistem Bastion-nya, sistem pertahanan anti-kapal dan permukaan-ke-permukaan mobile yang canggih.
Rekaman video yang dirilis kementerian itu menunjukkan sebuah divisi terlihat melakukan serangan dengan rudal yang dipasang di truk dalam sebuah simulasi serangan. Kru menembak dari posisi tersembunyi dan menggunakan drone untuk melacak kelompok kapal musuh.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan sistem rudal Bastion dapat menghantam target laut pada jarak 350 km (219 mil) dan target darat pada jarak 450 km (281 mil).
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan militernya menggunakan sistem pertahanan rudal pantai Bastion.
Latihan di Ukraina yang melibatkan AS dan pasukan NATO lainnya akan berlangsung hingga 1 Oktober 2021. Latihan tersebut menyusul latihan perang besar-besaran yang digelar Rusia dan Belarusia awal bulan ini yang mengkhawatirkan Barat.
Hubungan Kiev dengan Moskow jatuh di level terendah pada tahun 2014 setelah Rusia dianggap mencaplok semenanjung Crimea dari Ukraina dan mendukung separatis pro-Rusia di wilayah Donbass, Ukraina timur. Konflik tujuh tahun dengan separatis telah menewaskan lebih dari 13.000 orang.
Kementerian Pertahanan Rusia, seeperti dilansir Reuters, Jumat (24/9/2021), mengatakan Armada Laut Hitam Rusia berlatih mendeteksi dan menghancurkan target laut dengan sistem Bastion-nya, sistem pertahanan anti-kapal dan permukaan-ke-permukaan mobile yang canggih.
Rekaman video yang dirilis kementerian itu menunjukkan sebuah divisi terlihat melakukan serangan dengan rudal yang dipasang di truk dalam sebuah simulasi serangan. Kru menembak dari posisi tersembunyi dan menggunakan drone untuk melacak kelompok kapal musuh.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan sistem rudal Bastion dapat menghantam target laut pada jarak 350 km (219 mil) dan target darat pada jarak 450 km (281 mil).
(min)
tulis komentar anda