Lagi, Taliban Umbar Janji Izinkan Anak Perempuan Kembali Bersekolah

Selasa, 21 September 2021 - 19:04 WIB
Taliban kembali mengumbar janji akan memberikan izin anak perempuan kembali bersekolah. Foto/Ilustrasi/The Guardian
KABUL - Taliban kembali mengumbar janji akan mengizinkan anak perempuan kembali bersekolah. Hal itu diungkapkan setelah mengumumkan posisi yang tersisa di kabinetnya yang keseluruhannya diisi oleh laki-laki.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, anak perempuan di Afghanistan akan diizinkan untuk kembali ke sekolah sesegera mungkin.

"Kami sedang menyelesaikan banyak hal...itu akan terjadi sesegera mungkin," kata Mujahid tentang pendidikan anak perempuan seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (21/9/2021).



Pernyataan itu dikeluarkan Taliban setelah Kementerian Pendidikan memerintahkan guru dan siswa laki-laki kembali ke sekolah menengah pada akhir pekan, tetapi tidak menyinggung soal pendidik perempuan dan murid perempuan di negara itu.



Mujahid juga tidak mengacu pada kementerian urusan wanita yang sekarang ditutup, yang ditutup pekan lalu dan diganti dengan departemen yang terkenal karena menegakkan doktrin agama selama rezim Taliban sebelumnya.

“Posisi-posisi ini dianggap penting untuk berfungsinya Emirat,” katanya saat mengumumkan penunjukan kabinet terakhir, termasuk penambahan Kementerian Kesehatan.

Pengumuman pertama pemerintahan sementara Taliban dilakukan awal bulan ini - yang secara eksklusif diisi oleh jajaran loyalis, dengan garis keras yang mapan di semua pos utama, meskipun sebelumnya kelompok militan itu menjanjikan pemerintahan yang inklusif untuk semua warga Afghanistan.

Ini bukan pertama kalinya Taliban menyinggung soal pendidikan bagi murid perempuan. Sebelumnya Mujahid juga menyatakan bahwa anak perempuan bisa masuk sekolah menengah setelah pemerintah baru Afghanistan yang mereka bentuk telah menciptakan lingkungan yang aman.

“Kami tidak menentang pendidikan anak perempuan, tetapi kami masih bekerja pada mekanisme bagaimana kehadiran mereka di sekolah dapat dimungkinkan,” kata juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid kepada majalah Jerman, Der Spiegel.



Ketika rezim Taliban berkuasa di Afghanistan antara 1996 hingga 2001, anak perempuan dilarang mengenyam pendidikan. Para perempuan dewasa juga dilarang bekerja. Taliban, kala itu, juga memaksa kaum perempuan menutupi diri mereka dari kepala sampai kaki di depan umum.

Tak lama setelah merebut Kabul 15 Agustus lalu, Taliban berjanji bahwa perempuan akan menikmati lebih banyak kebebasan daripada selama rezim mereka di masa lalu.

Namun, faktanya hanya anak laki-laki yang diizinkan untuk melanjutkan studi mereka ketika sekolah menengah dibuka kembali pada hari Sabtu pekan lalu.

Taliban juga membubarkan Kementerian Urusan Perempuan, menggantikannya dengan Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan. Kementerian baru itu merupakan kementerian yang sama yang diterapkan pada 1990-an oleh otoritas yang bertugas menghukum perempuan yang tidak mematuhi pembatasan keras yang dikenakan pada mereka.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More