Malaysia Peringatkan Pakta Baru Indo-Pasifik Picu Perlombaan Senjata Nuklir Kawasan
Minggu, 19 September 2021 - 06:01 WIB
KUALA LUMPUR - Malaysia memperingatkan rencana Australia membangun kapal selam tenaga nuklir sesuai pakta baru dengan Inggris dan Amerika Serikat (AS) dapat memicu perlombaan senjata nuklir di kawasan Indo-Pasifik.
Peringatan itu diungkapkan Malaysia pada Sabtu (18/9/2021). Australia akan membangun delapan kapal selam bertenaga nuklir sesuai kemitraan keamanan Indo-Pasifik tersebut.
Rencana itu membuat marah China dan Prancis. China merasa pakta itu sebagai ancaman baru bagi pengaruh Beijing di kawasan Asia. Prancis marah karena Australia membatalkan rencana proyek kapal selam yang akan dibuat bersama Paris.
"Ini akan memprovokasi kekuatan lain untuk juga bertindak lebih agresif di kawasan itu, terutama di Laut China Selatan," papar pernyataan Kantor Perdana Menteri Malaysia.
Pernyataan itu tidak menyebutkan China, tetapi kebijakan luar negeri Beijing di kawasan itu semakin tegas, terutama klaim maritimnya di Laut China Selatan yang kaya sumber daya.
Malaysia turut memiliki klaim atas beberapa wilayah perairan di Laut China Selatan.
“Sebagai negara di ASEAN, Malaysia memegang prinsip menjaga ASEAN sebagai Zona Damai, Kebebasan, dan Netralitas (ZOFPAN),” ungkap pernyataan Malaysia itu.
Malaysia mendesak semua pihak menghindari provokasi dan persaingan senjata di wilayah tersebut.
Peringatan itu diungkapkan Malaysia pada Sabtu (18/9/2021). Australia akan membangun delapan kapal selam bertenaga nuklir sesuai kemitraan keamanan Indo-Pasifik tersebut.
Rencana itu membuat marah China dan Prancis. China merasa pakta itu sebagai ancaman baru bagi pengaruh Beijing di kawasan Asia. Prancis marah karena Australia membatalkan rencana proyek kapal selam yang akan dibuat bersama Paris.
"Ini akan memprovokasi kekuatan lain untuk juga bertindak lebih agresif di kawasan itu, terutama di Laut China Selatan," papar pernyataan Kantor Perdana Menteri Malaysia.
Baca Juga
Pernyataan itu tidak menyebutkan China, tetapi kebijakan luar negeri Beijing di kawasan itu semakin tegas, terutama klaim maritimnya di Laut China Selatan yang kaya sumber daya.
Malaysia turut memiliki klaim atas beberapa wilayah perairan di Laut China Selatan.
“Sebagai negara di ASEAN, Malaysia memegang prinsip menjaga ASEAN sebagai Zona Damai, Kebebasan, dan Netralitas (ZOFPAN),” ungkap pernyataan Malaysia itu.
Malaysia mendesak semua pihak menghindari provokasi dan persaingan senjata di wilayah tersebut.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda