Penembakan Dalam Aksi Kekerasan di Indianapolis Telan Korban Tewas Kedua
Minggu, 31 Mei 2020 - 23:14 WIB
INDIANAPOLIS - Polisi Indianapolis, Amerika Serikat (AS) menyatakan, penembakan yang terjadi dalam aksi kekerasan di daerah itu kembali menelan korban jiwa. Pada Minggu (31/5) dini hari waktu setempat, dilaporkan seseorang tewas akibat penembakan. Sebelumnya, pada Sabtu (30/5) malam juga dilaporkan seseorang tewas akibat penembakan dalam aksi kekerasan.
Aksi kekerasan di Indianapolis ini adalah salah satu buntut dari tewasnya George Floyd, seorang pria kulit hitam di Minnesota. Sejak Sabtu malam hingga Minggu dini harii, terjadi aksi kekerasan di pusat kota Indianapolis. Menurut polisi, tidak ada petugas keamanan yang terlibat dalam aksi penembakan mematikan tersebut.
(Baca: Polisi Pembunuh George Floyd Didakwa atas Dua Tuduhan Pembunuhan )
“Apa yang menyebabkan kematian itu tidak jelas,” kata Michael Hewitt, seorang juru bicara Kepolisian Indianapolis, seperti dikutip dari AP. "Saat ini, kami tidak memiliki cara untuk menghubungkan mereka dengan segala jenis protes atau apa pun," lanjut Hewitt.
Sama seperti yang terjadi di negara bagian lain, aksi protes di Indianapolis juga berujung pada penjarahan. Ketika jendela-jendela bangunan banyak yang rusak, orang-orang mulai memasuki beberapa toko dan mencuri barang-barang. Api dilaporkan berkobar di sebuah apotek dan polisi mencoba membubarkan massa dengan melepaskan tembakan gas air mata.
Sementara di Philadelphia, polisi menyatakan 100 orang telah ditangkap pada Minggu pagi, termasuk 43 orang yang diduga melakukan pencurian dan satu orang karena melakukan penyerangan terhadap seorang polisi. Polisi mengatakan, 13 petugas terluka, termasuk seorang petugas bersepeda yang kakinya patah ketika dia ditabrak oleh seorang tersangka yang melarikan diri dengan sebuah kendaraan dengan barang-barang curian.
(Baca: AS Diguncang Kerusuhan Hebat, Media China: Nikmati Pemandangan Ini )
Di Pittsburgh, departemen keselamatan publik mengatakan, 43 orang dewasa dan satu remaja ditangkap selama aksi kekacauan Sabtu kemarin. Empat petugas polisi terluka, tetapi semuanya telah dikeluarkan dari rumah sakit setempat.
Hingga kini, polisi telah menangkap hampir 1.700 orang di 22 kota sejak Kamis (28/5). Hampir sepertiga dari penangkapan itu terjadi di Los Angeles, di mana gubernur menyatakan keadaan darurat dan memerintahkan Pengawal Nasional untuk mendukung 10.000 petugas polisi di kota itu ketika puluhan kebakaran terjadi di kota tersebut.
Aksi kekerasan di Indianapolis ini adalah salah satu buntut dari tewasnya George Floyd, seorang pria kulit hitam di Minnesota. Sejak Sabtu malam hingga Minggu dini harii, terjadi aksi kekerasan di pusat kota Indianapolis. Menurut polisi, tidak ada petugas keamanan yang terlibat dalam aksi penembakan mematikan tersebut.
(Baca: Polisi Pembunuh George Floyd Didakwa atas Dua Tuduhan Pembunuhan )
“Apa yang menyebabkan kematian itu tidak jelas,” kata Michael Hewitt, seorang juru bicara Kepolisian Indianapolis, seperti dikutip dari AP. "Saat ini, kami tidak memiliki cara untuk menghubungkan mereka dengan segala jenis protes atau apa pun," lanjut Hewitt.
Sama seperti yang terjadi di negara bagian lain, aksi protes di Indianapolis juga berujung pada penjarahan. Ketika jendela-jendela bangunan banyak yang rusak, orang-orang mulai memasuki beberapa toko dan mencuri barang-barang. Api dilaporkan berkobar di sebuah apotek dan polisi mencoba membubarkan massa dengan melepaskan tembakan gas air mata.
Sementara di Philadelphia, polisi menyatakan 100 orang telah ditangkap pada Minggu pagi, termasuk 43 orang yang diduga melakukan pencurian dan satu orang karena melakukan penyerangan terhadap seorang polisi. Polisi mengatakan, 13 petugas terluka, termasuk seorang petugas bersepeda yang kakinya patah ketika dia ditabrak oleh seorang tersangka yang melarikan diri dengan sebuah kendaraan dengan barang-barang curian.
(Baca: AS Diguncang Kerusuhan Hebat, Media China: Nikmati Pemandangan Ini )
Di Pittsburgh, departemen keselamatan publik mengatakan, 43 orang dewasa dan satu remaja ditangkap selama aksi kekacauan Sabtu kemarin. Empat petugas polisi terluka, tetapi semuanya telah dikeluarkan dari rumah sakit setempat.
Hingga kini, polisi telah menangkap hampir 1.700 orang di 22 kota sejak Kamis (28/5). Hampir sepertiga dari penangkapan itu terjadi di Los Angeles, di mana gubernur menyatakan keadaan darurat dan memerintahkan Pengawal Nasional untuk mendukung 10.000 petugas polisi di kota itu ketika puluhan kebakaran terjadi di kota tersebut.
(esn)
tulis komentar anda