Australia Bangun Kapal Selam Nuklir, Prancis dan China Beri Respons Keras
Kamis, 16 September 2021 - 07:42 WIB
Naval Group asal Prancis menyuarakan "kekecewaan mendalam" sebagai tanggapan atas pengumuman AUKUS pada Rabu (15/9/2021) karena berita itu merusak kontrak kapal selam Australia senilai USD90 miliar dengan kontraktor pertahanan tersebut.
Kesepakatan itu akan menjadi kontrak pertahanan terbesar Australia hingga saat ini.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Washington menyorot kemitraan trilateral itu. Dia menyerukan AS dan sekutunya "menyingkirkan mentalitas Perang Dingin dan prasangka ideologis mereka."
"Pertukaran dan kerja sama antar negara harus membantu memperluas saling pengertian dan kepercayaan," tegas juru bicara itu, seperti dilansir WSJ.
"Mereka tidak boleh membangun blok eksklusif yang menargetkan atau (merugikan) kepentingan pihak ketiga," pungkas dia.
Kesepakatan itu akan menjadi kontrak pertahanan terbesar Australia hingga saat ini.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Washington menyorot kemitraan trilateral itu. Dia menyerukan AS dan sekutunya "menyingkirkan mentalitas Perang Dingin dan prasangka ideologis mereka."
"Pertukaran dan kerja sama antar negara harus membantu memperluas saling pengertian dan kepercayaan," tegas juru bicara itu, seperti dilansir WSJ.
"Mereka tidak boleh membangun blok eksklusif yang menargetkan atau (merugikan) kepentingan pihak ketiga," pungkas dia.
(sya)
tulis komentar anda