PM Israel: Menciptakan Negara Palestina Akan Jadi Kesalahan Besar
Kamis, 16 September 2021 - 00:58 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett mengatakan akan menjadi kesalahan besar untuk menciptakan negara Palestina . Komentarnya muncul dalam serangkaian wawancara media setelah kembali dari pertemuan bersejarah dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
"Saya menentang negara Palestina. Saya pikir itu akan menjadi kesalahan besar yang akan mengambil situasi mengerikan di Gaza dan menciptakannya kembali di Yudea dan Samaria," kata Bennett kepada KAN News.
Komentarnya merujuk pada penggulingan Otoritas Palestina oleh Hamas di Gaza dalam kudeta berdarah pada 2007 dan pengambilalihan paksa wilayah pesisir serta serangan roket yang diakibatkannya terhadap Israel selatan.
Dia menyimpulkan bahwa jika Hamas atau kelompok radikal Palestina lainnya juga akan mengambil alih Tepi Barat, itu akan mengubah kehidupan orang Israel yang tinggal di Kfar Saba dan kota kelahirannya, Ra'anana, menjadi neraka yang hidup.
"Saya tidak akan melakukan itu," katanya, seperti dikutip The Jerusalem Post, Rabu (15/9/2021).
Bennett mengatakan bahwa dia memahami bahwa bagaimanapun juga, status kenegaraan Palestina tidak layak saat ini dan dengan demikian pertanyaan apakah akan mendukungnya tidak relevan.
Namun, lanjut dia, penting untuk memberikan peluang ekonomi bagi warga Palestina yang akan meningkatkan kehidupan mereka.
"Saya menentang negara Palestina. Saya pikir itu akan menjadi kesalahan besar yang akan mengambil situasi mengerikan di Gaza dan menciptakannya kembali di Yudea dan Samaria," kata Bennett kepada KAN News.
Komentarnya merujuk pada penggulingan Otoritas Palestina oleh Hamas di Gaza dalam kudeta berdarah pada 2007 dan pengambilalihan paksa wilayah pesisir serta serangan roket yang diakibatkannya terhadap Israel selatan.
Dia menyimpulkan bahwa jika Hamas atau kelompok radikal Palestina lainnya juga akan mengambil alih Tepi Barat, itu akan mengubah kehidupan orang Israel yang tinggal di Kfar Saba dan kota kelahirannya, Ra'anana, menjadi neraka yang hidup.
"Saya tidak akan melakukan itu," katanya, seperti dikutip The Jerusalem Post, Rabu (15/9/2021).
Bennett mengatakan bahwa dia memahami bahwa bagaimanapun juga, status kenegaraan Palestina tidak layak saat ini dan dengan demikian pertanyaan apakah akan mendukungnya tidak relevan.
Namun, lanjut dia, penting untuk memberikan peluang ekonomi bagi warga Palestina yang akan meningkatkan kehidupan mereka.
tulis komentar anda