Korsel Klaim Sukses Luncurkan Rudal Balistik dari Kapal Selam

Rabu, 15 September 2021 - 18:50 WIB
Korsel mengkonfirmasi telah melakukan uji coba peluncuran rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM). Foto/Sputnik
SEOUL - Kantor Kepresidenan Korea Selatan (Korsel) mengkonfirmasi jika negara itu berhasil melakukan uji coba peluncuran rudal balistik kapal selam pada 15 September lalu. Pengumuman ini muncul setelah Korea Utara (Korut) dilaporkan menembakkan dua rudal balistik, mengenai daerah yang dekat dengan Laut Jepang.

Rudal tersebut dilaporkan telah diluncurkan di bawah air dari kapal selam Ahn Chang-ho. Blue House, sebutan untuk istana presiden Korsel, menambahkan bahwa rudal itu berhasil mengenai sasarannya.

"Presiden Moon Jae-in mengamati uji tembak," kata para pejabat seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (15/9/2021).



Keberhasilan itu menjadikan Korsel negara kedelapan di dunia yang memperoleh teknologi tersebut.

Diwartakan sebelumnya beberapa sumber militer Seoul mengungkapkan uji coba itu pada Selasa lalu. Salah seorang sumber mengatakan Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) melakukan tes ejeksi bawah air rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM) dari kapal selam Dosan Ahn Chang-ho minggu lalu setelah peluncuran yang sukses dari tongkang bawah air bulan lalu.

SLBM yang menjalani uji tembak itu diyakini sebagai varian dari rudal balistik Hyunmoo-2B, yang memiliki jangkauan penerbangan sekitar 500 kilometer dan akan dilengkapi dengan hulu ledak konvensional. Rudal itu dilaporkan telah diberi nama sandi Hyunmoo 4-4.

Korsel menjadi negara kedelapan di dunia yang mengembangkan SLBM setelah Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, India, China, dan Korea Utara.



Pada bulan Mei, AS mencabut pembatasan 42 tahun pada program pengembangan rudal Korea Selatan, yang memungkinkan Seoul untuk mengembangkan rudal balistik yang mampu mencapai target jauh di luar Semenanjung Korea.

Pada tahun 2017, Presiden Moon dan mantan Presiden AS Donald Trump sepakat untuk membatalkan batas berat hulu ledak untuk rudal balistik Korea Selatan selama pertemuan puncak bilateral. Revisi lain dibuat pada tahun 2020 untuk memungkinkan pengembangan roket luar angkasa berbahan bakar padat.

Sebelumnya, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Korut telah menembakkan dua rudal balistik ke zona ekonomi eksklusif Jepang. Setelah insiden itu, baik Seoul dan Tokyo mengumumkan bahwa mereka akan segera mengadakan Dewan Keamanan Nasional mereka.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More