Ketakutan dengan Taliban, 400 Tentara Pasukan Khusus Afghanistan Bersembunyi
Kamis, 09 September 2021 - 11:59 WIB
"Pasukan khusus ini adalah garis depan melawan semua kelompok teroris itu," kata Rafi.
"Meninggalkan mereka, saya melihatnya sebagai kegagalan pemerintah Inggris, pengkhianatan terhadap para prajurit pemberani ini. Mereka layak menjalani kehidupan yang bermartabat dan aman."
Rafi sendiri terpaksa melarikan diri dari Afghanistan dan mencari suaka di Inggris pada 2011 setelah menerima ancaman dari Taliban karena pekerjaannya dengan militer Inggris.
Ayah dari tiga anak ini telah dilatih sebagai akuntan dan memulai bisnisnya sendiri.
Tapi pekerjaan hariannya telah mengambil kursi belakang sejak jatuhnya Kabul. Sekarang, Rafi bekerja dari pagi hingga larut malam, setiap hari, menjangkau kontak di Afghanistan dan menyusun daftarnya.
Selain sekitar 400 personel pasukan khusus Afghanistan, dia juga telah mengumpulkan nama-nama setidaknya 200 mantan penerjemah dan staf lain yang bekerja langsung untuk militer Inggris atau misi diplomatik Inggris di Afghanistan, yang juga menginginkan kehidupan baru di Inggris.
Pemerintah membuat skema untuk memberikan hak kepada mantan karyawan untuk pindah ke Inggris. Banyak yang diselamatkan melalui kebijakan penerbangan evakuasi.
Tetapi banyak orang yang belum menerima balasan atas permohonan mereka, permohonan mereka ditolak atau telah diterima tetapi tidak dapat datang ke bandara.
Rafi mengatakan siapa pun yang pernah bekerja untuk pasukan Inggris—termasuk anggota pasukan khusus Afghanistan—pantas diberi jalan yang aman ke Inggris.
"Meninggalkan mereka, saya melihatnya sebagai kegagalan pemerintah Inggris, pengkhianatan terhadap para prajurit pemberani ini. Mereka layak menjalani kehidupan yang bermartabat dan aman."
Rafi sendiri terpaksa melarikan diri dari Afghanistan dan mencari suaka di Inggris pada 2011 setelah menerima ancaman dari Taliban karena pekerjaannya dengan militer Inggris.
Ayah dari tiga anak ini telah dilatih sebagai akuntan dan memulai bisnisnya sendiri.
Tapi pekerjaan hariannya telah mengambil kursi belakang sejak jatuhnya Kabul. Sekarang, Rafi bekerja dari pagi hingga larut malam, setiap hari, menjangkau kontak di Afghanistan dan menyusun daftarnya.
Selain sekitar 400 personel pasukan khusus Afghanistan, dia juga telah mengumpulkan nama-nama setidaknya 200 mantan penerjemah dan staf lain yang bekerja langsung untuk militer Inggris atau misi diplomatik Inggris di Afghanistan, yang juga menginginkan kehidupan baru di Inggris.
Pemerintah membuat skema untuk memberikan hak kepada mantan karyawan untuk pindah ke Inggris. Banyak yang diselamatkan melalui kebijakan penerbangan evakuasi.
Tetapi banyak orang yang belum menerima balasan atas permohonan mereka, permohonan mereka ditolak atau telah diterima tetapi tidak dapat datang ke bandara.
Rafi mengatakan siapa pun yang pernah bekerja untuk pasukan Inggris—termasuk anggota pasukan khusus Afghanistan—pantas diberi jalan yang aman ke Inggris.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda