Senator Republik: Amerika Serikat Akan Kembali ke Afghanistan
Selasa, 07 September 2021 - 22:25 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat akan kembali ke Afghanistan meskipun baru-baru ini kehadiran militer Amerika di negara itu yang hampir dua dekade dinyatakan berakhir. Itu dikarenakanbentrokan yang membayangi antara Taliban dan kelompok-kelompok ekstremis seperti Negara Islam (ISIS) akan memerlukan aksi militer Amerika di negara itu.
Hal itu diungkapkan senator dari Partai Republik, Lindsey O. Graham, dalam sebuah wawancara dengan BBC.
"Kami akan kembali ke Afghanistan," kata Graham. "Kami harus melakukannya, karena ancamannya akan sangat besar," sambungnya seperti dikutip dari The Washington Post, Selasa (7/9/2021).
Dia mengatakan bahwa Afghanistan akan menjadi kuali bagi perilaku Islam radikal, memberi Amerika Serikat hanya dua pilihan.
“Anda dapat mengatakan bahwa itu bukan lagi masalah saya atau pukul mereka sebelum mereka memukul Anda,” tegasnya.
Graham, sekutu setia mantan Presiden Donald Trump, memuji tindakan mantan presiden Republik itu di Afghanistan dan di Timur Tengah dalam wawancara yang sama, setelah sebelumnya menyerukan pemakzulan Biden atas penarikan tersebut.
Graham telah mengunjungi Afghanistan beberapa kali, termasuk dengan Biden pada 2009, lebih dari satu dekade sebelumnya.
“Taliban tidak direformasi, mereka bukan orang baru,” kata Graham.
"Mereka akan memberikan tempat yang aman bagi al-Qaeda yang memiliki ambisi untuk mengusir kita dari Timur Tengah, dan menyerang kita karena cara hidup kita," ucapnya.
Hal itu diungkapkan senator dari Partai Republik, Lindsey O. Graham, dalam sebuah wawancara dengan BBC.
"Kami akan kembali ke Afghanistan," kata Graham. "Kami harus melakukannya, karena ancamannya akan sangat besar," sambungnya seperti dikutip dari The Washington Post, Selasa (7/9/2021).
Dia mengatakan bahwa Afghanistan akan menjadi kuali bagi perilaku Islam radikal, memberi Amerika Serikat hanya dua pilihan.
“Anda dapat mengatakan bahwa itu bukan lagi masalah saya atau pukul mereka sebelum mereka memukul Anda,” tegasnya.
Graham, sekutu setia mantan Presiden Donald Trump, memuji tindakan mantan presiden Republik itu di Afghanistan dan di Timur Tengah dalam wawancara yang sama, setelah sebelumnya menyerukan pemakzulan Biden atas penarikan tersebut.
Graham telah mengunjungi Afghanistan beberapa kali, termasuk dengan Biden pada 2009, lebih dari satu dekade sebelumnya.
“Taliban tidak direformasi, mereka bukan orang baru,” kata Graham.
"Mereka akan memberikan tempat yang aman bagi al-Qaeda yang memiliki ambisi untuk mengusir kita dari Timur Tengah, dan menyerang kita karena cara hidup kita," ucapnya.
tulis komentar anda