Teroris Tusuk 6 Orang di Mal New Zealand, Akhirnya Ditembak Mati Polisi
Jum'at, 03 September 2021 - 14:26 WIB
AUCKLAND - Seorang pria bersenjata pisau menusuk enam orang di sebuah mal di kota Auckland, New Zealand (Selandia Baru), Jumat (3/9/2021). Pria tersebut, yang aksinya dinyatakan sebagai serangan teroris , akhirnya ditembak mati oleh polisi.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan pria itu, yang telah lama diawasi oleh beberapa lembaga pemerintah, tewas dalam waktu 60 detik setelah serangan dimulai. Ardern menambahkan bahwa pelaku telah terinspirasi oleh kelompok bersenjata ISIS.
“Itu penuh kebencian, itu salah. Itu dilakukan oleh seorang individu, bukan keyakinan,” kata Ardern, menggambarkan penyerang sebagai warga negara Sri Lanka yang tiba di Selandia Baru pada 2011.
"Dia sendiri yang bertanggung jawab atas tindakan ini," katanya lagi.
Ardern mengatakan dia terbatas dalam apa yang bisa dia katakan secara terbuka tentang pria itu, yang telah diawasi sejak 2016, karena dia adalah subjek perintah penindakan pengadilan.
Komisaris Polisi Andrew Coster mengatakan pihak berwenang yakin pria itu bertindak sendiri dan tidak ada bahaya lebih lanjut bagi masyarakat.
Sebuah video yang di-posting di media sosial menunjukkan para pembeli kembali beraktivitas di mal New Lynn tak lama setelah penyerang beraksi.
"Ada seseorang di sini dengan pisau...dia punya pisau," kata seorang wanita dalam video tersebut. "Seseorang ditusuk," katanya lagi.
Seorang penjaga meminta orang-orang untuk meninggalkan pusat perbelanjaan sesaat sebelum sekitar enam tembakan terdengar.
Pembeli Panik
Dari orang-orang yang terluka, tiga berada dalam kondisi kritis, satu dalam kondisi terluka serius dan satu lagi dalam kondisi terluka sedang. Demikian disampaikan layanan ambulans St John dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita Reuters.
Saksi mata mengatakan kepada wartawan di luar mal bahwa mereka telah melihat beberapa orang tergeletak di lantai dengan luka tusukan. Yang lain mengatakan mereka mendengar suara tembakan ketika mereka berlari keluar dari mal.
Video yang di-posting online sebelumnya menunjukkan para pembeli yang panik berlarian keluar dari mal dan mencari perlindungan.
Selandia Baru telah waspada terhadap serangan sejak seorang pria bersenjata dari kelompok supremasi kulit putih menewaskan 51 orang di dua masjid di kota Christchurch pada 15 Maret 2019.
Pada bulan Mei, empat orang ditikam di sebuah supermarket di Dunedin di South Island, Selandia Baru.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan pria itu, yang telah lama diawasi oleh beberapa lembaga pemerintah, tewas dalam waktu 60 detik setelah serangan dimulai. Ardern menambahkan bahwa pelaku telah terinspirasi oleh kelompok bersenjata ISIS.
“Itu penuh kebencian, itu salah. Itu dilakukan oleh seorang individu, bukan keyakinan,” kata Ardern, menggambarkan penyerang sebagai warga negara Sri Lanka yang tiba di Selandia Baru pada 2011.
"Dia sendiri yang bertanggung jawab atas tindakan ini," katanya lagi.
Ardern mengatakan dia terbatas dalam apa yang bisa dia katakan secara terbuka tentang pria itu, yang telah diawasi sejak 2016, karena dia adalah subjek perintah penindakan pengadilan.
Komisaris Polisi Andrew Coster mengatakan pihak berwenang yakin pria itu bertindak sendiri dan tidak ada bahaya lebih lanjut bagi masyarakat.
Sebuah video yang di-posting di media sosial menunjukkan para pembeli kembali beraktivitas di mal New Lynn tak lama setelah penyerang beraksi.
"Ada seseorang di sini dengan pisau...dia punya pisau," kata seorang wanita dalam video tersebut. "Seseorang ditusuk," katanya lagi.
Seorang penjaga meminta orang-orang untuk meninggalkan pusat perbelanjaan sesaat sebelum sekitar enam tembakan terdengar.
Pembeli Panik
Dari orang-orang yang terluka, tiga berada dalam kondisi kritis, satu dalam kondisi terluka serius dan satu lagi dalam kondisi terluka sedang. Demikian disampaikan layanan ambulans St John dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita Reuters.
Saksi mata mengatakan kepada wartawan di luar mal bahwa mereka telah melihat beberapa orang tergeletak di lantai dengan luka tusukan. Yang lain mengatakan mereka mendengar suara tembakan ketika mereka berlari keluar dari mal.
Video yang di-posting online sebelumnya menunjukkan para pembeli yang panik berlarian keluar dari mal dan mencari perlindungan.
Selandia Baru telah waspada terhadap serangan sejak seorang pria bersenjata dari kelompok supremasi kulit putih menewaskan 51 orang di dua masjid di kota Christchurch pada 15 Maret 2019.
Pada bulan Mei, empat orang ditikam di sebuah supermarket di Dunedin di South Island, Selandia Baru.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda