Biden Lihatin Arlojinya saat Terima 13 Jasad Tentara AS, Picu Kemarahan Baru
Senin, 30 Agustus 2021 - 13:28 WIB
WASHINGTON - Presiden Joe Biden memicu kemarahan baru di antara warga Amerika Serikat (AS) karena sibuk melihat arlojinya saat upcara menyambut jasad 13 tentara Amerika. Ke-13 tentara itu tewas akibat serangan bom bunuh diri milisi ISIS-K di gerbang bandara Kabul pekan lalu.
Upacara menyambut kedatangan 13 jasad tentara itu berlangsung pada hari Minggu di Pangkalan Angkatan Udara Dover di Delaware.
Biden dan Ibu Negara Jill Biden berdiri bersama dengan para pemimpin militer, Menteri Luar Negeri Anthony Blinken dan anggota keluarga mendiang ketika peti mati para tentara dibawa dari pesawat.
Biden dan pejabat lainnya berdiri dengan tangan di atas hati atau memberi hormat saat peti mati dibawa melewati mereka, lalu menurunkan tangan mereka setelah masing-masing peti dimasukkan ke dalam van.
Tetapi pada satu titik, presiden Biden mengangkat pergelangan tangan kirinya untuk melihat arlojinya sambil menurunkan tangan kanannya dari atas jantungnya.
Tindakan Biden itu dianggap sebagai ekspresi kebosanan.
“Pria yang bertanggung jawab atas kematian 13 tentara memeriksa arlojinya sementara peti mati para prajurit dibawa ke truk tepat di depannya,” kata Vince Langman, seorang pendukung mantan Presiden Donald Trump, di Twitter.
"Rupanya, Joe Biden memiliki hal-hal yang lebih baik untuk dilakukan. Menjijikkan," kesalnya.
Upacara khidmat itu menandai pemulangan jasad 11 tentara Korps Marinir dan dua anggota militer lainnya yang tewas dalam pemboman milisi teroris ISIS-K hari Kamis di bandara Kabul. Itu merupakan serangan paling mematikan yang diderita oleh militer AS dalam lebih dari satu dekade.
Para kritikus, termasuk ibu dari salah satu tentara Korps Marinir yang tewas, telah mencaci maki Biden karena penarikan warga AS yang kacau dari Afghanistan, yang menurut mereka tidak perlu membahayakan pasukan Amerika.
Penulis konservatif, Nicholas Fondacaro, termasuk di antara mereka yang mengejek Biden atas insiden pengecekan arloji pada upacara hari Minggu.
"Waktu tidur siang atau waktu es krim?” ledeknya di Twitter.
"Apa yang hilang dari Biden sehingga dia perlu memeriksa arlojinya di tengah upacara yang khusyuk?”
Editor Daily Wire, Ian Haworth bertanya, "Semua kematian yang dapat dihindari ini membuat Anda bosan, Joe?"
Komentator konservatif, Dave Quesada, menyebut kesalahan yang tampak oleh Biden sebagai apa yang dia sebut sebagai "langkah kelas rendah oleh badut yang tidak sopan".
Dia menantang para pendukung Biden untuk membela sang presiden. "Pekerjaan Anda tidak pernah selesai," katanya.
Seorang gamer paruh waktu yang menggambarkan diri sendiri John Wylie membela Biden. Menurutnya, Biden juga kehilangan putranya dulu saat bertugas untuk militer AS. Dia berspekulasi bahwa arloji itu milik mendiang putranya, Beau Biden. “Kami benar-benar tidak harus serendah itu, kawan,” katanya menentang para kritikus Biden.
Beau Biden meninggal karena kanker otak pada tahun 2015, tujuh tahun setelah dia ditugaskan ke Irak sebagai pengacara Angkatan Darat AS. Tidak ada indikasi bahwa presiden memakai jam tangan putranya. Ada spekulasi serupa ketika dia mengenakan Rolex seharga USD8.000 untuk pelantikannya pada bulan Januari lalu, yang menimbulkan beberapa kontroversi, tetapi pihak pemeriksa fakta media mengatakan jam tangan itu adalah hadiah dari istrinya.
Pembela Biden yang lainnya menyatakan bahwa melihat arloji selama upacara seharusnya tidak menjadi masalah besar bagi siapa pun.
"Orang-orang yang sadar waktu melihat jam tangan mereka," kata seorang komentator. "Itu tidak berarti dia menganggap ini tidak penting."
Perilaku itu mungkin menjadi kebiasaan bagi Biden, yang sebelumnya telah memicu kritik dengan memeriksa arlojinya pada saat-saat canggung seperti saat debat presiden dan saat mantan Presiden Barack Obama berbicara dengan Raja Salman dari Arab Saudi.
Dia menindaklanjuti upacara Dover pada hari Minggu dengan memeriksa arlojinya lagi selama pengarahan tentang Badai Ida di markas FEMA.
"Kedua kalinya hari ini," kata pengguna Twitter, Kara Westercamp. "Apakah dia terlambat untuk tidur siang karena dia mungkin sudah bekerja beberapa jam hari ini?"
Insiden Dover terjadi satu hari setelah Biden diejek karena diduga tertidur selama pertemuan Gedung Putih dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. Tetapi reporter CNN Daniel Dale membantah laporan itu, mengatakan bahwa Biden hanya melihat ke bawah dengan tangannya bergerak dan langsung menjawab ketika Bennett selesai berbicara.
Upacara menyambut kedatangan 13 jasad tentara itu berlangsung pada hari Minggu di Pangkalan Angkatan Udara Dover di Delaware.
Biden dan Ibu Negara Jill Biden berdiri bersama dengan para pemimpin militer, Menteri Luar Negeri Anthony Blinken dan anggota keluarga mendiang ketika peti mati para tentara dibawa dari pesawat.
Biden dan pejabat lainnya berdiri dengan tangan di atas hati atau memberi hormat saat peti mati dibawa melewati mereka, lalu menurunkan tangan mereka setelah masing-masing peti dimasukkan ke dalam van.
Tetapi pada satu titik, presiden Biden mengangkat pergelangan tangan kirinya untuk melihat arlojinya sambil menurunkan tangan kanannya dari atas jantungnya.
Tindakan Biden itu dianggap sebagai ekspresi kebosanan.
“Pria yang bertanggung jawab atas kematian 13 tentara memeriksa arlojinya sementara peti mati para prajurit dibawa ke truk tepat di depannya,” kata Vince Langman, seorang pendukung mantan Presiden Donald Trump, di Twitter.
"Rupanya, Joe Biden memiliki hal-hal yang lebih baik untuk dilakukan. Menjijikkan," kesalnya.
Upacara khidmat itu menandai pemulangan jasad 11 tentara Korps Marinir dan dua anggota militer lainnya yang tewas dalam pemboman milisi teroris ISIS-K hari Kamis di bandara Kabul. Itu merupakan serangan paling mematikan yang diderita oleh militer AS dalam lebih dari satu dekade.
Para kritikus, termasuk ibu dari salah satu tentara Korps Marinir yang tewas, telah mencaci maki Biden karena penarikan warga AS yang kacau dari Afghanistan, yang menurut mereka tidak perlu membahayakan pasukan Amerika.
Penulis konservatif, Nicholas Fondacaro, termasuk di antara mereka yang mengejek Biden atas insiden pengecekan arloji pada upacara hari Minggu.
"Waktu tidur siang atau waktu es krim?” ledeknya di Twitter.
"Apa yang hilang dari Biden sehingga dia perlu memeriksa arlojinya di tengah upacara yang khusyuk?”
Editor Daily Wire, Ian Haworth bertanya, "Semua kematian yang dapat dihindari ini membuat Anda bosan, Joe?"
Komentator konservatif, Dave Quesada, menyebut kesalahan yang tampak oleh Biden sebagai apa yang dia sebut sebagai "langkah kelas rendah oleh badut yang tidak sopan".
Dia menantang para pendukung Biden untuk membela sang presiden. "Pekerjaan Anda tidak pernah selesai," katanya.
Seorang gamer paruh waktu yang menggambarkan diri sendiri John Wylie membela Biden. Menurutnya, Biden juga kehilangan putranya dulu saat bertugas untuk militer AS. Dia berspekulasi bahwa arloji itu milik mendiang putranya, Beau Biden. “Kami benar-benar tidak harus serendah itu, kawan,” katanya menentang para kritikus Biden.
Beau Biden meninggal karena kanker otak pada tahun 2015, tujuh tahun setelah dia ditugaskan ke Irak sebagai pengacara Angkatan Darat AS. Tidak ada indikasi bahwa presiden memakai jam tangan putranya. Ada spekulasi serupa ketika dia mengenakan Rolex seharga USD8.000 untuk pelantikannya pada bulan Januari lalu, yang menimbulkan beberapa kontroversi, tetapi pihak pemeriksa fakta media mengatakan jam tangan itu adalah hadiah dari istrinya.
Pembela Biden yang lainnya menyatakan bahwa melihat arloji selama upacara seharusnya tidak menjadi masalah besar bagi siapa pun.
"Orang-orang yang sadar waktu melihat jam tangan mereka," kata seorang komentator. "Itu tidak berarti dia menganggap ini tidak penting."
Perilaku itu mungkin menjadi kebiasaan bagi Biden, yang sebelumnya telah memicu kritik dengan memeriksa arlojinya pada saat-saat canggung seperti saat debat presiden dan saat mantan Presiden Barack Obama berbicara dengan Raja Salman dari Arab Saudi.
Dia menindaklanjuti upacara Dover pada hari Minggu dengan memeriksa arlojinya lagi selama pengarahan tentang Badai Ida di markas FEMA.
"Kedua kalinya hari ini," kata pengguna Twitter, Kara Westercamp. "Apakah dia terlambat untuk tidur siang karena dia mungkin sudah bekerja beberapa jam hari ini?"
Insiden Dover terjadi satu hari setelah Biden diejek karena diduga tertidur selama pertemuan Gedung Putih dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. Tetapi reporter CNN Daniel Dale membantah laporan itu, mengatakan bahwa Biden hanya melihat ke bawah dengan tangannya bergerak dan langsung menjawab ketika Bennett selesai berbicara.
(min)
tulis komentar anda