Kepemimpinan Indonesia Hadapi Perluasan Risiko Bencana Diungkap dalam Forum UNESCAP
Sabtu, 28 Agustus 2021 - 20:46 WIB
BANGKOK - Kepemimpinan Indonesia dalam menghadapi perluasan lanskap risiko bencana dilakukan melalui strategi penguatan komitmen politik, pengurangan risiko bencana berbasis komunitas, peningkatan literasi kebencanaan dan implementasi kebijakan yang adaptif dalam situasi pandemi COVID-19.
Pernyataan itu diungkapkan Ketua Delegasi Indonesia, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Ganip Warsito dalam pertemuan 7th Session of the Committee on Disaster Risk Reduction (CDRR-7), UNESCAP, yang telah berlangsung secara virtual pada 25-27 Agustus 2021.
Dalam rangkaian pertemuan CDRR-7 tersebut, Kepala BNPB turut berpartisipasi sebagai salah satu Eminent Speakers dalam side-event “Regional Conversation Series 2021: Ministerial Panel on Disaster, Climate and Health Resilience”.
Dia menekankan kembali adanya kontribusi aktif Indonesia dalam memperkuat kapasitas regional dan global guna mempersiapkan adanya risiko bencana baru.
Sebagai salah satu negara unggul dan berpengalaman dalam isu pengelolaan penanggulanan bencana di Kawasan Asia Pasifik, Duta Besar RI Bangkok merangkap Wakil Tetap RI untuk ESCAP, Rachmat Budiman terpilih menjadi Vice-Chair Komite dan memimpin Agenda Item 3 dengan tema Scaling-up Subregional and Regional Cooperation Frameworks to Manage Cascading Risks dan Agenda Item 7: Adoption of the Report of the Committee on its Seventh Session.
Kepala Biro Kerja Sama,Hubungan Masyarakat dan Umum, LAPAN, Christianus Dewanto, dalam agenda “Overview of the Work of the Secretariat and the United Nations System at the Regional Level”, menyampaikan peran aktif Indonesia dalam RESAP, termasuk kontribusinya terhadap pengurangan risiko bencana, yaitu pemanfaatan LAPAN Hub COVID-19 sebagai aplikasi penginderaan jarak jauh dan sistem informasi geospasial untuk analisa sebaran risiko COVID-19.
“Tiga fokus utama yang perlu diperhatikan sehubungan dengan strategi pengurangan risiko dalam konteks regional, yakni: keterlibatan komunitas; upaya yang lebih kuat dalam meningkatkan investasi pengurangan risiko bencana, adaptasi iklim dan kesehatan; serta peningkatan kerja sama pada tataran global dan regional,” ungkap Direktur HAM dan Kemanusiaan, Kemlu, Achsanul Habib dalam agenda “Consideration of the Future Focus of the Sub-Programme”.
Pada akhir pertemuan CDRR-7, negara-negara anggota mengadopsi bersama beberapa keputusan, termasuk rencana Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction, pada 23-28 Mei 2022 dan Fourth Ministerial Conference on Space Applications for Sustainable Development pada Oktober 2022.
Pernyataan itu diungkapkan Ketua Delegasi Indonesia, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Ganip Warsito dalam pertemuan 7th Session of the Committee on Disaster Risk Reduction (CDRR-7), UNESCAP, yang telah berlangsung secara virtual pada 25-27 Agustus 2021.
Dalam rangkaian pertemuan CDRR-7 tersebut, Kepala BNPB turut berpartisipasi sebagai salah satu Eminent Speakers dalam side-event “Regional Conversation Series 2021: Ministerial Panel on Disaster, Climate and Health Resilience”.
Dia menekankan kembali adanya kontribusi aktif Indonesia dalam memperkuat kapasitas regional dan global guna mempersiapkan adanya risiko bencana baru.
Sebagai salah satu negara unggul dan berpengalaman dalam isu pengelolaan penanggulanan bencana di Kawasan Asia Pasifik, Duta Besar RI Bangkok merangkap Wakil Tetap RI untuk ESCAP, Rachmat Budiman terpilih menjadi Vice-Chair Komite dan memimpin Agenda Item 3 dengan tema Scaling-up Subregional and Regional Cooperation Frameworks to Manage Cascading Risks dan Agenda Item 7: Adoption of the Report of the Committee on its Seventh Session.
Kepala Biro Kerja Sama,Hubungan Masyarakat dan Umum, LAPAN, Christianus Dewanto, dalam agenda “Overview of the Work of the Secretariat and the United Nations System at the Regional Level”, menyampaikan peran aktif Indonesia dalam RESAP, termasuk kontribusinya terhadap pengurangan risiko bencana, yaitu pemanfaatan LAPAN Hub COVID-19 sebagai aplikasi penginderaan jarak jauh dan sistem informasi geospasial untuk analisa sebaran risiko COVID-19.
“Tiga fokus utama yang perlu diperhatikan sehubungan dengan strategi pengurangan risiko dalam konteks regional, yakni: keterlibatan komunitas; upaya yang lebih kuat dalam meningkatkan investasi pengurangan risiko bencana, adaptasi iklim dan kesehatan; serta peningkatan kerja sama pada tataran global dan regional,” ungkap Direktur HAM dan Kemanusiaan, Kemlu, Achsanul Habib dalam agenda “Consideration of the Future Focus of the Sub-Programme”.
Pada akhir pertemuan CDRR-7, negara-negara anggota mengadopsi bersama beberapa keputusan, termasuk rencana Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction, pada 23-28 Mei 2022 dan Fourth Ministerial Conference on Space Applications for Sustainable Development pada Oktober 2022.
(sya)
tulis komentar anda