Horor Bom Bandara Kabul: 'Mayat, Daging dan Orang-orang Dibuang ke Kanal'
Jum'at, 27 Agustus 2021 - 14:44 WIB
KABUL - Milad pergi ke bandara Kabul bersama istrinya, tiga anak, dan dokumen untuk kehidupan baru di Amerika Serikat (AS). Namun, keluarga Afghanistan itu pergi dengan harapannya yang hancur setelah menyaksikan seorang pembom bunuh diri membunuh puluhan orang di sekitarnya.
Serangan bom kembar pada hari Kamis yang diklaim oleh kelompok Islamic State atau ISIS menargetkan pasukan AS yang mengawasi upaya evakuasi hiruk pikuk di bandara serta massa Afghanistan yang berusaha melarikan diri dari negara mereka sendiri yang saat ini dikuasai Taliban.
Orang-orang yang terluka dengan pakaian berlumuran darah diangkut dengan gerobak, ketika para korban yang selamat berteriak putus asa untuk mencari bantuan mencari orang-orang terkasih dalam pembantaian itu.
"Mayat, daging, dan orang-orang dibuang ke kanal di dekatnya," kata Milad, yang berada di lokasi ledakan pertama, kepada AFP, Jumat (27/8/2021).
"Saya tidak akan pernah, ingin pergi (ke bandara) lagi. Matilah Amerika, evakuasi dan visanya," katanya.
"Taliban kemudian mulai menembak ke udara untuk membubarkan kerumunan di pintu gerbang," kata seorang saksi, yang juga mencoba masuk ke bandara dengan harapan bisa melarikan diri.
Badan-badan intelijen Barat telah memperingatkan hari Kamis tentang serangan yang akan segera terjadi, dengan Presiden AS Joe Biden mengutip ancaman teroris dari cabang regional kelompok ISIS.
Serangan bom kembar pada hari Kamis yang diklaim oleh kelompok Islamic State atau ISIS menargetkan pasukan AS yang mengawasi upaya evakuasi hiruk pikuk di bandara serta massa Afghanistan yang berusaha melarikan diri dari negara mereka sendiri yang saat ini dikuasai Taliban.
Baca Juga
Orang-orang yang terluka dengan pakaian berlumuran darah diangkut dengan gerobak, ketika para korban yang selamat berteriak putus asa untuk mencari bantuan mencari orang-orang terkasih dalam pembantaian itu.
"Mayat, daging, dan orang-orang dibuang ke kanal di dekatnya," kata Milad, yang berada di lokasi ledakan pertama, kepada AFP, Jumat (27/8/2021).
"Saya tidak akan pernah, ingin pergi (ke bandara) lagi. Matilah Amerika, evakuasi dan visanya," katanya.
"Taliban kemudian mulai menembak ke udara untuk membubarkan kerumunan di pintu gerbang," kata seorang saksi, yang juga mencoba masuk ke bandara dengan harapan bisa melarikan diri.
Badan-badan intelijen Barat telah memperingatkan hari Kamis tentang serangan yang akan segera terjadi, dengan Presiden AS Joe Biden mengutip ancaman teroris dari cabang regional kelompok ISIS.
tulis komentar anda