Taliban Pamer 'Pasukan Khusus' Badri 313, Jangan Anggap Enteng

Kamis, 26 Agustus 2021 - 00:01 WIB
Pasukan khusus Taliban, Badri 313, menggunakan persenjataan lengkap. Foto/twitter
KABUL - Taliban terus memamerkan "pasukan khusus" mereka di media sosial dalam video yang menunjukkan para tentara dengan seragam dan peralatan perang baru.

Pasukan khusus itu dilengkapi persenjataan jarahan buatan Amerika Serikat (AS). Mereka terlihat sangat berbeda dengan citra pemberontak Taliban yang biasa muncul di media.



Gambar dan video pejuang di unit pasukan khusus yang disebut "Badri 313" telah diposting online untuk tujuan propaganda.



Kehadiran pasukan khusus itu jelas tak dapat dianggap enteng oleh siapa pun. Apalagi militan Taliban terbukti dapat merebut kembali Afghanistan dari personel militer yang dilatih dan dipersenjatai Amerika Serikat.



“Taliban tampaknya ingin menunjukkan pada dunia bahwa mereka memiliki orang-orang yang lebih lengkap dan terlatih daripada di masa lalu,” ungkap para pengamat menanggapi munculnya video viral pasukan khusus Taliban tersebut.



Para prajurit ditampilkan dalam seragam, sepatu bot, balaclava, dan pelindung tubuh yang serupa dengan yang dikenakan pasukan khusus di seluruh dunia.

Pasukan khusus Taliban itu tidak lagi mengenakan shalwar kameez, sorban, dan sandal seperti yang terlihat selama ini pada pejuang tradisional Taliban.

Tidak lagi membawa senapan Kalashnikov rancangan Rusia yang sudah usang dan disampirkan di bahu mereka, pasukan Badri 313 memegang senapan baru buatan AS seperti M4.

Mereka juga kadang-kadang memakai kacamata night-vision dan gunsights canggih.

“Badri 313 kemungkinan mewakili beberapa pejuang yang paling terlatih dan dilengkapi di Taliban secara lebih luas, meskipun seperti yang Anda harapkan ada tingkat sensasi dalam liputan propaganda unit oleh kelompok itu,” ujar Matt Henman dari konsultan pertahanan Janes.

Ahli senjata Barat yang menulis secara anonim di Twitter dengan nama samaran Calibre Obscura mengatakan unit itu tidak akan cocok dengan pasukan khusus Barat, India atau Pakistan.

“Tapi mereka lebih efektif daripada Taliban normal dan tentu saja lebih dari standar pasukan tentara nasional Afghanistan dari beberapa pekan lalu," papar dia.

Nama Badri 313 diambil dari nama perang Badar 1.400 tahun yang lalu, ketika Nabi Muhammad SAW mengalahkan ribuan orang musuh hanya dengan 313 orang.

Meski demikian, unit pasukan khusus Taliban dapat berjumlah hingga beberapa ribu orang dengan adanya tambahan persenjataan rampasan dari AS, menurut para ahli.

Jumlah peralatan yang mereka miliki tidak jelas, tetapi beberapa gambar online menunjukkan pejuang Taliban yang gembira berpose dengan Humvee lapis baja yang disita, pesawat dan senjata yang ditinggalkan tentara nasional Afghanistan yang dipersenjatai AS.

Para pengamat mengatakan peralatan paling canggih, terutama helikopter, akan sulit dioperasikan dan hampir tidak mungkin dirawat.

“Tentu saja ada tingkat propaganda, tetapi kita melihat selama serangan terakhir sejak Mei bahwa pasukan khusus Taliban sangat penting dalam mengambil alih Afghanistan,” ungkap Bill Roggio, redaktur pelaksana Long War Journal yang berbasis di AS.

“Ketika mereka mulai menyerbu pasukan Afghanistan, mereka secara progresif mengintegrasikan pasokan Barat. AS pada dasarnya mempersenjatai tentara Taliban,” papar dia.

Pada hari-hari sebelumnya, unit pasukan khusus tersebut bertanggung jawab atas keamanan di luar bandara internasional Kabul.

Situasi itu membuat mereka hampir berhadapan langsung dengan pasukan AS di dalam bandara Kabul yang mengawasi pengangkutan udara ribuan warga sipil.

Dalam posting media sosial, pasukan Badri 313 bahkan mengejek militer AS dengan membuat kembali gambar terkenal tentara Amerika yang mengangkat bendera Bintang dan Garis di pulau Iwo Jima pada tahun 1945.

Para pasukan Taliban berseragam terlihat mengibarkan bendera hitam-putih mereka yang ikonik.

Badri 313 juga dipandang mendapat manfaat dari pelatihan oleh jaringan Haqqani, kelompok militan paling kejam dan paling ditakuti di Afghanistan yang bertanggung jawab atas beberapa serangan bunuh diri terhadap sasaran sipil.

Sebagian besar jaringan Haqqani berbasis di Afghanistan timur, dengan basis kekuatan yang diduga melintasi perbatasan di barat laut Pakistan.

Kelompok itu menjadi lebih terlihat dalam kepemimpinan Taliban dalam beberapa tahun terakhir.

Mereka juga telah lama dicurigai memiliki hubungan dengan militer Pakistan. Laksamana AS Mike Mullen menggambarkan mereka sebagai “lengan yang sesungguhnya” dari intelijen Islamabad pada 2011.

Pakistan membantah tuduhan AS itu.

“Ada kemungkinan besar Pakistan telah memberikan setidaknya sejumlah pelatihan untuk unit tersebut,” papar Henman dari Janes, yang mengkhususkan diri dalam terorisme dan pemberontakan.

Gilles Dorronsoro, pakar Afghanistan di Universitas Sorbonne di Paris, mengatakan munculnya komando baru Taliban adalah bagian dari tren yang lebih besar.

“Kita telah melihat profesionalisasi Taliban yang luar biasa sejak pertengahan tahun 2000-an,” papar dia.

“Perang yang mereka perjuangkan tidak sama dengan perang yang dilakukan orang tua mereka melawan Soviet. Mereka telah belajar dari lapangan dan secara teknis mereka sangat bagus,” pungkas dia.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More