Didakwa Genosida, Mantan Presiden Bolivia Coba Bunuh Diri di Penjara

Senin, 23 Agustus 2021 - 13:16 WIB
Pada hari Jumat, Jaksa Agung Juan Lanchipa mengumumkan tuduhan “genosida” terhadap Anez atas dua insiden pada November 2019 di mana total 22 orang tewas dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dengan polisi.

Para korban adalah para demonstran pendukung Morales.

Lanchipa mengatakan dia telah menyerahkan dokumen terhadapnya di mana insiden itu "sementara diklasifikasikan sebagai genosida, cedera serius dan ringan dan cedera diikuti dengan kematian".

Anez juga menghadapi tuduhan terorisme, hasutan, dan konspirasi.

Oposisi Bolivia menyesalkan perlakuan pemerintah terhadap Anez dan menyerukan pembebasannya.

Mantan presiden Carlos Mesa menuntut diakhirinya "pemenjaraan politik" dan meminta penyelidikan independen atas kondisinya.

Keluarga Anez telah berulang kali meminta pemerintah untuk memindahkannya ke rumah sakit untuk perawatan hipertensi dan kondisi lainnya.

Anez yang konservatif berkuasa pada November 2019 setelah Morales mengundurkan diri dan melarikan diri dari negara itu setelah berminggu-minggu protes dengan kekerasan atas terpilihnya kembali dalam pemilu yang kontroversial untuk masa jabatan keempat.

Anez dilantik sebagai presiden ketika dia menjadi anggota parlemen paling senior sayap kiri. Namun, lawan politiknya mencela pelantikan itu sebagai kudeta.

Di bawah pemerintahan Anez, Bolivia mengadakan pemilu yang damai dan transparan pada Oktober 2020 di mana anak didik Morales, Luis Arce, menang telak.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More