Pencipta Game Teka-teki Sudoku Meninggal Dunia
Selasa, 17 Agustus 2021 - 19:56 WIB
TOKYO - Para pecinta permainan teka teki asal Jepang , Sudoku , dirundung duka. Penciptapermainan ini,Maki Kaji, yang pekerjaan hidupnya menyebarkan permainan teka-teki yang menggembirakan itu, tutup usia pada usia 69 tahun. Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Ia diketahui menderita kanker saluran empedu.
Kaji adalah kepala eksekutif di perusahaan teka-teki Nikoli sampai Juli dan meninggal pada 10 Agustus di rumahnya di Mitaka, sebuah kota di wilayah metro Tokyo.
Dikenal sebagai Godfather of Sudoku, Kaji menciptakan permainan teka-teki yang mudah bagi anak-anak dan orang lain yang tidak ingin berpikir terlalu keras.
Dia melakukan perjalanan ke lebih dari 30 negara untuk menyebarkan kesenangannya terhadap teka-teki.
Awalnya, Sudoku disebut "Suji-wa-Dokushin-ni-Kagiru", yang diterjemahkan menjadi, "Angka harus lajang, bujangan".
Game tersebut terdiri dari karakter Jepang untuk "angka" serta "tunggal", dan pemain menempatkan angka satu hingga sembilan dalam baris, kolom, dan blok tanpa mengulanginya.
Ironisnya, baru pada tahun 2004 Sudoku menjadi hit global, setelah seorang penggemar dari Selandia Baru meluncurkannya dan menerbitkannya di surat kabar Inggris The Times.
Dua tahun kemudian, Jepang menemukan kembali teka-tekinya sendiri sebagai "gyakuyunyu", atau "impor ulang".
Kaji adalah kepala eksekutif di perusahaan teka-teki Nikoli sampai Juli dan meninggal pada 10 Agustus di rumahnya di Mitaka, sebuah kota di wilayah metro Tokyo.
Dikenal sebagai Godfather of Sudoku, Kaji menciptakan permainan teka-teki yang mudah bagi anak-anak dan orang lain yang tidak ingin berpikir terlalu keras.
Dia melakukan perjalanan ke lebih dari 30 negara untuk menyebarkan kesenangannya terhadap teka-teki.
Awalnya, Sudoku disebut "Suji-wa-Dokushin-ni-Kagiru", yang diterjemahkan menjadi, "Angka harus lajang, bujangan".
Game tersebut terdiri dari karakter Jepang untuk "angka" serta "tunggal", dan pemain menempatkan angka satu hingga sembilan dalam baris, kolom, dan blok tanpa mengulanginya.
Ironisnya, baru pada tahun 2004 Sudoku menjadi hit global, setelah seorang penggemar dari Selandia Baru meluncurkannya dan menerbitkannya di surat kabar Inggris The Times.
Dua tahun kemudian, Jepang menemukan kembali teka-tekinya sendiri sebagai "gyakuyunyu", atau "impor ulang".
tulis komentar anda