Tes Kejut Kapal Induk, Isyarat AS Tak Takut Rudal Pembunuh Kapal Induk China
Kamis, 12 Agustus 2021 - 10:25 WIB
BEIJING - Amerika Serikat (AS) sudah tiga kali melakukan tes kejut untuk kapal induk bertenaga nuklir terbarunya, USS Gerald R Ford, dengan meledakkan bom 40.000 pon di dekatnya.
Pengamat militer Beijing menyebutnya sebagai isyarat bahwa Washington tidak takut dengan rudal-rudal canggih China dan Rusia yang dijuluki sebagai "rudal pembunuh kapal induk".
Tes kejut ketiga dan terakhir untuk kapal induk itu rampung pada hari Minggu di lepas pantai Florida, menyusul uji coba sebelumnya pada 18 Juni dan 16 Juli.
Para pejabat militer Amerika mengeklaim kapal induk itu tidak menderita korban besar dan kerusakan lebih sedikit dari yang diperkirakan.
Dalam uji coba, yang diadakan di Samudra Atlantik, bom seberat 40.000 pon (18 ton) yang kekuatannya setara dengan gempa mangnitudo 3,9 diledakkan di bawah air di dekat kapal induk.
"Tes menunjukkan—dan membuktikan kepada awak, cukup dramatis—bahwa kapal akan mampu menahan guncangan hebat dan terus beroperasi dalam kondisi ekstrem,” kata Brian Metcalf, manajer kantor program kapal induk masa depan Angkatan Laut Amerika.
Tes kejut dirancang untuk memeriksa daya tahan guncangan kapal dan kemampuan untuk mempertahankan operasi di lingkungan simulasi pertempuran.
Pengamat militer Beijing menyebutnya sebagai isyarat bahwa Washington tidak takut dengan rudal-rudal canggih China dan Rusia yang dijuluki sebagai "rudal pembunuh kapal induk".
Tes kejut ketiga dan terakhir untuk kapal induk itu rampung pada hari Minggu di lepas pantai Florida, menyusul uji coba sebelumnya pada 18 Juni dan 16 Juli.
Para pejabat militer Amerika mengeklaim kapal induk itu tidak menderita korban besar dan kerusakan lebih sedikit dari yang diperkirakan.
Dalam uji coba, yang diadakan di Samudra Atlantik, bom seberat 40.000 pon (18 ton) yang kekuatannya setara dengan gempa mangnitudo 3,9 diledakkan di bawah air di dekat kapal induk.
"Tes menunjukkan—dan membuktikan kepada awak, cukup dramatis—bahwa kapal akan mampu menahan guncangan hebat dan terus beroperasi dalam kondisi ekstrem,” kata Brian Metcalf, manajer kantor program kapal induk masa depan Angkatan Laut Amerika.
Tes kejut dirancang untuk memeriksa daya tahan guncangan kapal dan kemampuan untuk mempertahankan operasi di lingkungan simulasi pertempuran.
tulis komentar anda