Kapal Induk Nuklir AS Jalani Tes Kejut dengan Bom 40.000 Pon untuk Ke-3 Kalinya

Selasa, 10 Agustus 2021 - 08:04 WIB
Menurut Metcalf, tujuan dari tes ini juga untuk memastikan bahwa sistem tempur kapal induk akan bekerja seperti yang dirancang dalam pertempuran. "Tes yang dilakukan hari Minggu dan sebelumnya membuktikan kepada kru, cukup dramatis bahwa kapal akan mampu bertahan dari guncangan hebat dan terus beroperasi dalam kondisi ekstrem," ujarnya.



Sebelum setiap ledakan, tim Angkatan Laut memberi tahu pelaut dan kapal komersial untuk menghindari area uji coba, dengan protokol untuk memastikan keselamatan militer dan warga sipil yang berpartisipasi dalam operasi tersebut.

Kapten Paul Lanzilotta, komandan kapal induk, menyetujui ledakan setelah menentukan kesiapan kapal dan awak, kondisi cuaca dan permukaan serta langkah-langkah mitigasi lingkungan, yang dirancang untuk melindungi kehidupan laut yang terlihat di dalam area pengujian.

Angkatan Laut Amerika mengatakan lebih dari selusin ilmuwan, ahli biologi, dan pengamat ditugaskan ke Ford, kapal pendukung terdekat, dan pesawat observasi. Pengamat menggunakan lensa bertenaga tinggi untuk mendeteksi apakah kehidupan laut berada di dekatnya sebelum ledakan.

Dua tes kejut sebelumnya dilakukan pada 18 Juni dan 16 Juli.

Kapal dan awaknya tampil sangat baik selama pengujian, kata Laksamana Muda James Downey, pejabat eksekutif program untuk kapal induk.

“Kami merancang dan membangun kapal induk ini untuk berlayar di beberapa lingkungan keamanan yang paling diperebutkan di dunia. Jadi, ketika Anda memikirkan ancaman terhadap kapal perang yang ditimbulkan oleh ledakan non-kontak dan jumlah ranjau laut di inventaris Angkatan Laut di seluruh dunia, gravitasi dan konsekuensi dari uji coba kejut ini benar-benar menjadi fokus."

USS Gerald R. Ford akan kembali ke daerah Tidewater di Maryland untuk pemeriksaan rinci selama 6 bulan untuk menilai kerusakan yang terjadi selama ledakan pengujian dan untuk melanjutkan pekerjaan sebelum pengerahan kapal tahun depan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More