‘Bat Woman’ China Peringatkan Varian Baru Covid-19 akan Terus Muncul
Minggu, 08 Agustus 2021 - 08:53 WIB
BEIJING - Shi Zhengli, Wakil Direktur Institut Virologi Wuhan (WIV) Сhina ,memperingatkan bahwa dunia harus bersiap untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 untuk waktu yang cukup lama. Alasannya, karena virus itu akan terus bermutasi dan menyebar ke seluruh dunia.
Dia dijuluki oleh media China sebagai “Bat Woman" karena pekerjaannya yang konsisten dengan virus Corona kelelawar dan termasuk dalam 100 Orang Paling Berpengaruh tahun 2020 versi majalah Time.
"Kita tidak perlu panik, tetapi kita perlu bersiap untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 dalam jangka panjang,” kata Shi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (8/8/2021).
“Karena jumlah kasus yang terinfeksi menjadi terlalu besar, ini memungkinkan lebih banyak peluang virus Corona baru untuk bermutas. Varian baru akan terus muncul dan lebih banyak orang harus divaksinasi,” sambungnya.
Di kesempatan yang sama, dia juga membantah tuduhan bahwa WIV melakukan penelitian dengan militer China, setelah dia dituduh oleh Amerika Serikat (AS) melakukan eksperimen berisiko dengan virus corona mirip SARS yang berasal dari kelelawar.
Pernyataan datang setelah WIV kembali menjadi sorotan, ketika CNN melaporkan bahwa badan intelijen AS meretas server cloud yang berisi data terkait sampel virus Corona yang dipelajari di lab WIV.
Menurut CNN, data berbahasa China, yang kabarnya belum bisa diurai, bisa menjadi kunci untuk mengungkap asal mula pandemi Covid-19.
Dia dijuluki oleh media China sebagai “Bat Woman" karena pekerjaannya yang konsisten dengan virus Corona kelelawar dan termasuk dalam 100 Orang Paling Berpengaruh tahun 2020 versi majalah Time.
"Kita tidak perlu panik, tetapi kita perlu bersiap untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 dalam jangka panjang,” kata Shi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (8/8/2021).
“Karena jumlah kasus yang terinfeksi menjadi terlalu besar, ini memungkinkan lebih banyak peluang virus Corona baru untuk bermutas. Varian baru akan terus muncul dan lebih banyak orang harus divaksinasi,” sambungnya.
Di kesempatan yang sama, dia juga membantah tuduhan bahwa WIV melakukan penelitian dengan militer China, setelah dia dituduh oleh Amerika Serikat (AS) melakukan eksperimen berisiko dengan virus corona mirip SARS yang berasal dari kelelawar.
Pernyataan datang setelah WIV kembali menjadi sorotan, ketika CNN melaporkan bahwa badan intelijen AS meretas server cloud yang berisi data terkait sampel virus Corona yang dipelajari di lab WIV.
Menurut CNN, data berbahasa China, yang kabarnya belum bisa diurai, bisa menjadi kunci untuk mengungkap asal mula pandemi Covid-19.
(ian)
tulis komentar anda