Penyerangan Kantor PBB, Pemerintah Afghanistan Salahkan Taliban

Minggu, 01 Agustus 2021 - 09:44 WIB
Pemerintah Afghanistan menyalahkan Taliban atas penyerangan kompleks kantor PBB di Herat. Foto/New York Post
KABUL - Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan , Fawad Aman mengatakan, milisi Taliban telah menyerang Misi Bantuan PBB di Afghanistan. Pernyataan ini keluar sehari setelah Taliban melancarkan serangan di kota terbesar ketiga di negara itu.

Kantor PBB di Herat Afghanistan menjadi sasaran serangan kelompk "anti pemerintah" pada Sabtu (31/7/2021). Tidak ada personel PBB yang terluka, namun seorang petugas polisi tewas dan melukai beberapa orang lainnya selama serangan itu.



Aman mengatakan Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan (ANDSF) sekarang berperang melawan militan, dengan semakin banyak pasukan Afghanistan pergi ke Herat, di mana kompleks utama PBB berada seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (1/8/2021).

Sejauh ini belum ada informasi mengenai korban jiwa yang dilaporkan.



Kekerasan terus berlanjut di Afghanistan selama beberapa minggu, dengan Taliban melancarkan serangan di seluruh kota. Laporan mengatakan kelompok militan sekarang menguasai lebih banyak wilayah daripada yang mereka lakukan pada tahun 2001, ketika digulingkan selama invasi pimpinan Amerika Serikat (AS). Menurut TOLOnews, yang mengutip sumber-sumber pemerintah, Taliban sekarang menguasai semua wilayah kecuali satu distrik di provinsi Herat.



Para ahli mengatakan posisi kelompok itu telah diperkuat oleh penarikan pasukan Amerika dan NATO. Penarikan itu sesuai dengan kesepakatan damai yang ditandatangani AS dan Taliban pada Februari 2020.

Pada bulan April, Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana untuk memulai penarikan terakhir pasukan Amerika, yang secara efektif mengakhiri perang terpanjang AS. Pernyataan Biden dibayangi oleh pernyataan yang dibuat oleh Jenderal Kenneth “Frank” McKenzie, kepala Komando Pusat Amerika Serikat, yang mengatakan bahwa dia memiliki keraguan besar terhadap Taliban.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More