Bendungan Terancam Jebol karena Banjir di China, 20.000 Tentara Dikerahkan
Rabu, 21 Juli 2021 - 09:49 WIB
HENAN - Saat banjir mendatangkan malapetaka di provinsi Henan, China , puluhan ribu tentara dikirim untuk mencegah bendungan jebol.
Banjir telah menghanyutkan dua bendungan di tempat lain di China pekan ini.
Hujan lebat dan banjir yang terus menggenangi provinsi Henan di China tengah pada Selasa (20/7) turut membanjiri stasiun kereta bawah tanah di kota Zhengzhou dan menghanyutkan banyak mobil di jalan.
Namun, pada Selasa malam, kota terdekat Luoyang dan tujuh juta penduduknya menghadapi ancaman yang lebih serius yakni runtuhnya Bendungan Yihetan, yang menahan air Sungai Kuning agar tidak membanjiri kota tersebut.
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengumumkan pada Selasa bahwa "pelanggaran 20 meter" terjadi di bendungan tersebut dan seluruh struktur "bisa runtuh kapan saja."
Dalam posting ke platform media sosial China, Weibo, PLA mengatakan pasukan telah dikirim untuk meledakkan bendungan dan mengalihkan air banjir.
Foto-foto yang dibagikan situs berita Shanghai Daily menunjukkan beberapa dari apa yang dilaporkan sebagai "20.000 tentara dan polisi bersenjata" dikerahkan ke Yihetan dan bendungan lain di provinsi itu untuk mencegah banjir lebih parah.
Banjir biasa terjadi selama musim hujan di China, namun perkembangan pesat negara itu dalam beberapa dekade terakhir telah menyebabkan banyak pembangunan bendungan, dan akibatnya sungai-sungai yang sebelumnya mengalir ke dataran banjir telah dialihkan.
Dua bendungan runtuh pada Senin di Mongolia Dalam China, membanjiri lebih dari 20.000 hektar tanah dan menghanyutkan puluhan jembatan dan gorong-gorong.
“Sekitar 16.000 penduduk setempat terkena dampak, dengan banyak orang yang terpaksa mengungsi,” ungkap laporan Global Times.
“Sebanyak 12 orang tewas dan sekitar 100.000 orang dievakuasi di Kota Zhengzhou,” papar laporan People's Daily milik negara pada Selasa malam (20/7).
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Banjir telah menghanyutkan dua bendungan di tempat lain di China pekan ini.
Hujan lebat dan banjir yang terus menggenangi provinsi Henan di China tengah pada Selasa (20/7) turut membanjiri stasiun kereta bawah tanah di kota Zhengzhou dan menghanyutkan banyak mobil di jalan.
Namun, pada Selasa malam, kota terdekat Luoyang dan tujuh juta penduduknya menghadapi ancaman yang lebih serius yakni runtuhnya Bendungan Yihetan, yang menahan air Sungai Kuning agar tidak membanjiri kota tersebut.
Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengumumkan pada Selasa bahwa "pelanggaran 20 meter" terjadi di bendungan tersebut dan seluruh struktur "bisa runtuh kapan saja."
Dalam posting ke platform media sosial China, Weibo, PLA mengatakan pasukan telah dikirim untuk meledakkan bendungan dan mengalihkan air banjir.
Foto-foto yang dibagikan situs berita Shanghai Daily menunjukkan beberapa dari apa yang dilaporkan sebagai "20.000 tentara dan polisi bersenjata" dikerahkan ke Yihetan dan bendungan lain di provinsi itu untuk mencegah banjir lebih parah.
Banjir biasa terjadi selama musim hujan di China, namun perkembangan pesat negara itu dalam beberapa dekade terakhir telah menyebabkan banyak pembangunan bendungan, dan akibatnya sungai-sungai yang sebelumnya mengalir ke dataran banjir telah dialihkan.
Dua bendungan runtuh pada Senin di Mongolia Dalam China, membanjiri lebih dari 20.000 hektar tanah dan menghanyutkan puluhan jembatan dan gorong-gorong.
“Sekitar 16.000 penduduk setempat terkena dampak, dengan banyak orang yang terpaksa mengungsi,” ungkap laporan Global Times.
“Sebanyak 12 orang tewas dan sekitar 100.000 orang dievakuasi di Kota Zhengzhou,” papar laporan People's Daily milik negara pada Selasa malam (20/7).
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(sya)
tulis komentar anda