Eks Bos Mossad Israel Dituduh Bocorkan Informasi Rahasia ke Pramugari
Rabu, 21 Juli 2021 - 00:23 WIB
TEL AVIV - Mantan direktur Mossad , Yossi Cohen, dituduh berbagi informasi rahasia dengan seorang pramugari yang berhubungan dekat dengannya selama dua tahun terakhir.
Menurut laporan stasiun televisi Channel 13, sebuah pengaduan terhadap eks bos intelijen Israel itu telah diajukan ke Kementerian Kehakiman, yang sedang ditinjau oleh Jaksa Agung Avichai Mandelblit. Tak dirinci tentang materi rahasia yang diduga dibocorkan mantan bos mata-mata tersebut.
Namun, Cohen dengan tegas membantah tuduhan itu. "Tidak ada pramugari, tidak ada hubungan dekat, jaksa agung belum menghubungi saya," katanya seperti dikutip Times of Israel, Selasa (20/7/2021).
Mossad adalah badan intelijen Israel untuk luar negeri. Cohen menjadi bos Mossad di era pemerintahan perdana menteri Benjamin Netanyahu.
Cohen dikritik bulan lalu atas sebuah wawancara di mana mantan bos mata-mata itu mengisyaratkan bahwa agensinya meledakkan fasilitas sentrifugal bawah tanah Iran di Natanz. Dia memberikan deskripsi yang tepat tentang operasi 2018 di mana Mossad mencuri arsip nuklir Iran dari brankas di gudang Teheran.
Selanjutnya, dia memberi isyarat keterlibatan Mossad pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh telah diawasi agensi itu selama bertahun-tahun.
Cohen juga pernah mengatakan rezim Iran perlu memahami bahwa Israel bersungguh-sungguh dengan apa yang dikatakannya ketika berjanji untuk mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir.
Wawancara itu, yang tampaknya merupakan pengungkapan paling luas yang pernah diberikan oleh seorang kepala Mossad begitu dekat setelah berakhirnya dinas aktifnya, disiarkan setelah Cohen mengakhiri masa jabatannya sebagai pemimpin agen mata-mata pada 1 Juni, dan digantikan oleh David Barnea.
Cohen, yang dikenal sebagai "model" di dalam Mossad, memiliki persona publik yang luar biasa untuk seorang kepala mata-mata Israel, bahkan ketika dia mengawasi operasi terhadap program nuklir Iran dan membantu membimbing hubungan klandestin Israel dengan negara-negara Arab.
Ditunjuk oleh mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu, Cohen mengatakan dia tidak mengesampingkan upaya untuk menjadi perdana menteri suatu hari nanti, meskipun dia tidak memikirkan ambisi seperti itu saat ini.
Menurut laporan stasiun televisi Channel 13, sebuah pengaduan terhadap eks bos intelijen Israel itu telah diajukan ke Kementerian Kehakiman, yang sedang ditinjau oleh Jaksa Agung Avichai Mandelblit. Tak dirinci tentang materi rahasia yang diduga dibocorkan mantan bos mata-mata tersebut.
Baca Juga
Namun, Cohen dengan tegas membantah tuduhan itu. "Tidak ada pramugari, tidak ada hubungan dekat, jaksa agung belum menghubungi saya," katanya seperti dikutip Times of Israel, Selasa (20/7/2021).
Mossad adalah badan intelijen Israel untuk luar negeri. Cohen menjadi bos Mossad di era pemerintahan perdana menteri Benjamin Netanyahu.
Cohen dikritik bulan lalu atas sebuah wawancara di mana mantan bos mata-mata itu mengisyaratkan bahwa agensinya meledakkan fasilitas sentrifugal bawah tanah Iran di Natanz. Dia memberikan deskripsi yang tepat tentang operasi 2018 di mana Mossad mencuri arsip nuklir Iran dari brankas di gudang Teheran.
Selanjutnya, dia memberi isyarat keterlibatan Mossad pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh telah diawasi agensi itu selama bertahun-tahun.
Cohen juga pernah mengatakan rezim Iran perlu memahami bahwa Israel bersungguh-sungguh dengan apa yang dikatakannya ketika berjanji untuk mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir.
Wawancara itu, yang tampaknya merupakan pengungkapan paling luas yang pernah diberikan oleh seorang kepala Mossad begitu dekat setelah berakhirnya dinas aktifnya, disiarkan setelah Cohen mengakhiri masa jabatannya sebagai pemimpin agen mata-mata pada 1 Juni, dan digantikan oleh David Barnea.
Cohen, yang dikenal sebagai "model" di dalam Mossad, memiliki persona publik yang luar biasa untuk seorang kepala mata-mata Israel, bahkan ketika dia mengawasi operasi terhadap program nuklir Iran dan membantu membimbing hubungan klandestin Israel dengan negara-negara Arab.
Ditunjuk oleh mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu, Cohen mengatakan dia tidak mengesampingkan upaya untuk menjadi perdana menteri suatu hari nanti, meskipun dia tidak memikirkan ambisi seperti itu saat ini.
(min)
tulis komentar anda