Presiden Sementara Mali Lolos dari Percobaan Pembunuhan
Selasa, 20 Juli 2021 - 20:05 WIB
Dua sumber militer juga mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Goita tidak terluka setelah serangan itu.
Selama beberapa tahun terakhir, Mali telah berurusan dengan pemberontakan yang pertama kali muncul di utara negara itu pada 2012, dan sejak itu menyebar ke Burkina Faso dan Niger. Selain itu, negara ini telah terperosok dalam krisis ekonomi dan politik selama beberapa tahun terakhir.
Goita (37) dilantik bulan lalu meskipun menghadapi reaksi diplomatik atas perebutan kekuasaan keduanya dalam sembilan bulan.
Pada Agustus 2020, Kolonel Goita memimpin kudeta militer yang menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita yang diperangi setelah berbulan-bulan protes anti-pemerintah atas dugaan korupsi dan kegagalan untuk mengatasi krisis keamanan yang memburuk yang pertama kali muncul pada 2012.
Pada akhir Mei, Goita, yang menjabat sebagai wakil presiden Mali dalam pemerintahan transisi yang bertugas memimpin negara itu kembali ke pemerintahan sipil pada Februari 2022, merebut kekuasaan lagi setelah menuduh Presiden sementara Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane gagal berkonsultasi dengannya tentang perombakan kabinet.
Selain itu, serangan ini setidaknya merupakan insiden ketiga secara global yang melibatkan serangan kekerasan yang bertepatan dengan hari raya Idul Adha. Sebelumnya pada hari itu, beberapa roket menghantam dekat istana kepresidenan di Kabul sesaat sebelum Presiden Afghanistan Ashraf Ghani hendak berbicara kepada orang-orang untuk menandai hari raya besar umat Islam. Sebelumnya, sebuah ledakan menghantam sebuah pasar di Baghdad timur, Irak pada 19 Juli, menjelang hari raya, menewaskan lebih dari 30 orang.
Selama beberapa tahun terakhir, Mali telah berurusan dengan pemberontakan yang pertama kali muncul di utara negara itu pada 2012, dan sejak itu menyebar ke Burkina Faso dan Niger. Selain itu, negara ini telah terperosok dalam krisis ekonomi dan politik selama beberapa tahun terakhir.
Goita (37) dilantik bulan lalu meskipun menghadapi reaksi diplomatik atas perebutan kekuasaan keduanya dalam sembilan bulan.
Pada Agustus 2020, Kolonel Goita memimpin kudeta militer yang menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita yang diperangi setelah berbulan-bulan protes anti-pemerintah atas dugaan korupsi dan kegagalan untuk mengatasi krisis keamanan yang memburuk yang pertama kali muncul pada 2012.
Pada akhir Mei, Goita, yang menjabat sebagai wakil presiden Mali dalam pemerintahan transisi yang bertugas memimpin negara itu kembali ke pemerintahan sipil pada Februari 2022, merebut kekuasaan lagi setelah menuduh Presiden sementara Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane gagal berkonsultasi dengannya tentang perombakan kabinet.
Selain itu, serangan ini setidaknya merupakan insiden ketiga secara global yang melibatkan serangan kekerasan yang bertepatan dengan hari raya Idul Adha. Sebelumnya pada hari itu, beberapa roket menghantam dekat istana kepresidenan di Kabul sesaat sebelum Presiden Afghanistan Ashraf Ghani hendak berbicara kepada orang-orang untuk menandai hari raya besar umat Islam. Sebelumnya, sebuah ledakan menghantam sebuah pasar di Baghdad timur, Irak pada 19 Juli, menjelang hari raya, menewaskan lebih dari 30 orang.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda