Presiden Sementara Mali Lolos dari Percobaan Pembunuhan

Selasa, 20 Juli 2021 - 20:05 WIB
loading...
Presiden Sementara Mali Lolos dari Percobaan Pembunuhan
Presiden sementara Mali, Assimi Goita, menjadi target percobaan pembunuhan usai melaksanakan shalat Ied. Foto/Sputnik.
A A A
BAMAKO - Presiden sementara Mali menjadi target percobaan pembunuhan . Insiden itu terjadi setelah ia melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Agung Bamako.

Dua pria bersenjata, salah satunya memiliki pisau, menyerang Presiden sementara Mali Assimi Goita sesaat setelah shalat Ied di masjid agung ibu kota Mali Bamako, Selasa (20/7/2021). Menurut laporan, mengutip sumber-sumber lokal, Assimi tidak terluka dalam penyerangan tersebut.

Serangan itu terjadi ketika seorang imam mengarahkan jamaah di luar masjid untuk pemotongan hewan kurban.

"Pejabat negara kemudian mengkonfirmasi di media sosial bahwa presiden telah menjadi sasaran percobaan serangan penusukan. Para penyerang kemudian ditahan, dan penyelidikan sedang berlangsung sekarang," kata pihak berwenang seperti dikutip dari Sputnik.



Menurut AFP, Menteri Agama Mali Mamadou Kone mengatakan seorang pria mencoba membunuh presiden dengan pisau tetapi ditangkap. Direktur Masjid Agung, Latus Toure, mencatat seorang penyerang telah bergegas menuju presiden tetapi malah melukai orang lain. Baik Mamadou maupun Toure tidak menyebutkan penyerang kedua, dan apa yang terjadi padanya selama serangan itu.

“Penyerang segera diamankan oleh keamanan. Investigasi sedang berlangsung,” kata kantor kepresidenan Mali seperti dikutip dari Al Jazeera.

Goita dibawa pergi, Menurut seorang wartawan kantor berita AFP, yang juga mengatakan dia melihat darah di tempat kejadian, meskipun tidak jelas siapa yang terluka.

Seorang pejabat di kepresidenan kemudian mengatakan kepada AFP bahwa Goita dalam kondisi aman dan sehat. Presiden tiba di kamp militer Kati, di luar Bamako, di mana keamanan telah diperkuat.

Dua sumber militer juga mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Goita tidak terluka setelah serangan itu.

Selama beberapa tahun terakhir, Mali telah berurusan dengan pemberontakan yang pertama kali muncul di utara negara itu pada 2012, dan sejak itu menyebar ke Burkina Faso dan Niger. Selain itu, negara ini telah terperosok dalam krisis ekonomi dan politik selama beberapa tahun terakhir.

Goita (37) dilantik bulan lalu meskipun menghadapi reaksi diplomatik atas perebutan kekuasaan keduanya dalam sembilan bulan.

Pada Agustus 2020, Kolonel Goita memimpin kudeta militer yang menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita yang diperangi setelah berbulan-bulan protes anti-pemerintah atas dugaan korupsi dan kegagalan untuk mengatasi krisis keamanan yang memburuk yang pertama kali muncul pada 2012.

Pada akhir Mei, Goita, yang menjabat sebagai wakil presiden Mali dalam pemerintahan transisi yang bertugas memimpin negara itu kembali ke pemerintahan sipil pada Februari 2022, merebut kekuasaan lagi setelah menuduh Presiden sementara Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane gagal berkonsultasi dengannya tentang perombakan kabinet.



Selain itu, serangan ini setidaknya merupakan insiden ketiga secara global yang melibatkan serangan kekerasan yang bertepatan dengan hari raya Idul Adha. Sebelumnya pada hari itu, beberapa roket menghantam dekat istana kepresidenan di Kabul sesaat sebelum Presiden Afghanistan Ashraf Ghani hendak berbicara kepada orang-orang untuk menandai hari raya besar umat Islam. Sebelumnya, sebuah ledakan menghantam sebuah pasar di Baghdad timur, Irak pada 19 Juli, menjelang hari raya, menewaskan lebih dari 30 orang.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1220 seconds (0.1#10.140)