China Tinjau Proposal Misi Baru WHO Selidiki Asal-usul COVID-19

Jum'at, 16 Juli 2021 - 22:33 WIB
WHO usulkan misi baru ke China dan audit laboratorium Wuhan dalam langkah baru menyelidiki asal usul virus COVID-19. Foto/Ilustrasi
BEIJING - China mengatakan sedang meninjau proposal baru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyelidiki asal-usul COVID-19 , sehari setelah badan PBB itu memberi isyarat bahwa pihaknya akan melanjutkan penyelidikan tahap kedua.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan proposal tersebut sedang dipertimbangkan oleh para ahli China dan penelitian lebih lanjut tentang pelacakan asal usul COVID-19 perlu diputuskan melalui konsensus.

“Menelusuri asal-usul adalah masalah ilmiah. Semua pihak harus menghormati pendapat para ilmuwan dan menahan diri dari mempolitisasi penelusuran asal,” kata Zhao dalam menanggapi pertanyaan pada briefing reguler seperti dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Jumat (16/7/2021).



Itu terjadi setelah kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Kamis mengatakan mendapatkan akses ke data mentah adalah "tantangan" untuk misi yang dipimpin WHO ke China awal tahun ini.

“Sekarang kami telah merancang studi tahap kedua, dan kami meminta China untuk transparan, terbuka dan bekerja sama, terutama pada informasi, data mentah yang kami minta pada hari-hari awal pandemi,” kata Tedros.



Menurut pernyataan Tedros, proposal baru WHO mencakup lima bidang penyelidikan lebih lanjut dan membiarkan pintu terbuka untuk penelitian baik di China maupun di tempat lain – seperti yang direkomendasikan dalam laporan fase satu. Ini mencakup penelitian tentang: manusia, hewan dan lingkungan yang terlibat dalam pertanian dan perdagangan satwa liar; pasar hewan di dan sekitar Wuhan; daerah dengan tanda-tanda awal peredaran virus atau di mana virus terkait telah ditemukan pada hewan; dan penelusuran dan analisis genetik tambahan.

Proposal tersebut juga menyerukan audit laboratorium dan lembaga penelitian terkait yang beroperasi di area kasus manusia awal yang diidentifikasi pada Desember 2019.

WHO mengatakan telah membagikan proposalnya untuk studi fase dua dengan negara-negara anggota awal pekan ini.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More