Rusia Peringatkan AS Tidak Sebar Pasukan di Negara Bekas Soviet
Selasa, 13 Juli 2021 - 23:43 WIB
MOSKOW - Rusia telah memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak mengerahkan pasukannya di negara-negara bekas Soviet di Asia Tengah menyusul penarikan pasukandari Afghanistan . Peringatan itu dilontarkan langsung Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov.
Ryabkov mengatakan bahwa Moskow menyampaikan pesan tersebut ke Washington selama pertemuan puncak Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden AS Joe Biden di Jenewa bulan lalu.
Peringatan itu datang ketika militer AS mengatakan pekan lalu bahwa 90% penarikan pasukan dan peralatan AS dari Afghanistan telah selesai. Biden mengatakan misi militer AS di Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus.
“Saya akan menekankan bahwa penempatan kembali kehadiran militer permanen Amerika ke negara-negara tetangga Afghanistan tidak dapat diterima,” ujar Ryabkov.
“Kami memberi tahu Amerika secara langsung dan lugas bahwa itu akan mengubah banyak hal tidak hanya dalam persepsi kami tentang apa yang terjadi di kawasan penting itu, tetapi juga dalam hubungan kami dengan Amerika Serikat,” imbuhnya seperti dikutip dari AP, Selasa (13/7/2021).
Dia menambahkan bahwa Rusia juga telah mengeluarkan peringatan kepada negara-negara Asia Tengah.
“Kami memperingatkan mereka terhadap langkah-langkah seperti itu, dan kami juga telah berbicara jujur tentang masalah ini dengan sekutu, tetangga, dan teman Asia Tengah kami dan juga negara-negara lain di kawasan yang akan terkena dampak langsung,” kata Ryabkov dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di Majalah Mezhdunarodnaya Zhizn.
Pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menekankan bahwa Kazakhstan, Kirgistan, dan Tajikistan adalah semua anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, dan setiap kehadiran pasukan asing di wilayah mereka harus didukung oleh pakta keamanan. Dia menambahkan bahwa tidak satu pun dari negara-negara itu yang mengangkat masalah ini.
Ryabkov mengatakan bahwa Moskow menyampaikan pesan tersebut ke Washington selama pertemuan puncak Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden AS Joe Biden di Jenewa bulan lalu.
Peringatan itu datang ketika militer AS mengatakan pekan lalu bahwa 90% penarikan pasukan dan peralatan AS dari Afghanistan telah selesai. Biden mengatakan misi militer AS di Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus.
“Saya akan menekankan bahwa penempatan kembali kehadiran militer permanen Amerika ke negara-negara tetangga Afghanistan tidak dapat diterima,” ujar Ryabkov.
“Kami memberi tahu Amerika secara langsung dan lugas bahwa itu akan mengubah banyak hal tidak hanya dalam persepsi kami tentang apa yang terjadi di kawasan penting itu, tetapi juga dalam hubungan kami dengan Amerika Serikat,” imbuhnya seperti dikutip dari AP, Selasa (13/7/2021).
Dia menambahkan bahwa Rusia juga telah mengeluarkan peringatan kepada negara-negara Asia Tengah.
“Kami memperingatkan mereka terhadap langkah-langkah seperti itu, dan kami juga telah berbicara jujur tentang masalah ini dengan sekutu, tetangga, dan teman Asia Tengah kami dan juga negara-negara lain di kawasan yang akan terkena dampak langsung,” kata Ryabkov dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di Majalah Mezhdunarodnaya Zhizn.
Pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menekankan bahwa Kazakhstan, Kirgistan, dan Tajikistan adalah semua anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, dan setiap kehadiran pasukan asing di wilayah mereka harus didukung oleh pakta keamanan. Dia menambahkan bahwa tidak satu pun dari negara-negara itu yang mengangkat masalah ini.
tulis komentar anda