China Usir Kapal Perang dari Perairan Paracel Laut China Selatan
Senin, 12 Juli 2021 - 13:35 WIB
BEIJING - Militer China mengatakan pada Senin (12/7/2021) bahwa mereka telah mengusir kapal perang Amerika Serikat (AS) yang secara ilegal memasuki perairan China di dekat Kepulauan Paracel, Laut China Selatan.
Klaim militer Beijing ini muncul pada momen lima tahun peringatan putusan pengadilan internasional yang menyatakan bahwa Beijing tidak memiliki klaim atas Laut China Selatan.
Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan kapal perang USS Benfold memasuki perairan Kepulauan Paracel tanpa persetujuan pemerintah China, melanggar kedaulatan China dan merusak stabilitas Laut China Selatan.
"Kami mendesak Amerika Serikat untuk segera menghentikan tindakan provokatif seperti ini," kata Komando Teater Selatan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.
Angkatan Laut AS belum bersedia berkomentar atas klai kapal perangnya diusir militer Beijing.
Paracel adalah kepulauan dari ratusan pulau, terumbu karang, dan atol di Laut China Selatan yang kaya akan sumber daya yang diperebutkan oleh China, Vietnam, Taiwan, Filipina, Malaysia, dan Brunei.
Beijing mengeklaim hak bersejarah atas sumber daya dalam apa yang disebut sebagai "Nine Dash Line [Sembilan Garis Putus-putus]" atau sebagian besar wilayah Laut China Selatan.
Klaim militer Beijing ini muncul pada momen lima tahun peringatan putusan pengadilan internasional yang menyatakan bahwa Beijing tidak memiliki klaim atas Laut China Selatan.
Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan kapal perang USS Benfold memasuki perairan Kepulauan Paracel tanpa persetujuan pemerintah China, melanggar kedaulatan China dan merusak stabilitas Laut China Selatan.
"Kami mendesak Amerika Serikat untuk segera menghentikan tindakan provokatif seperti ini," kata Komando Teater Selatan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.
Angkatan Laut AS belum bersedia berkomentar atas klai kapal perangnya diusir militer Beijing.
Paracel adalah kepulauan dari ratusan pulau, terumbu karang, dan atol di Laut China Selatan yang kaya akan sumber daya yang diperebutkan oleh China, Vietnam, Taiwan, Filipina, Malaysia, dan Brunei.
Beijing mengeklaim hak bersejarah atas sumber daya dalam apa yang disebut sebagai "Nine Dash Line [Sembilan Garis Putus-putus]" atau sebagian besar wilayah Laut China Selatan.
Baca Juga
tulis komentar anda