China Usir Kapal Perang dari Perairan Paracel Laut China Selatan
Senin, 12 Juli 2021 - 13:35 WIB
Pada 12 Juli 2016, Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag memutuskan bahwa China tidak memiliki hak bersejarah atas Laut China Selatan. Pengadilan juga mengatakan China telah mengganggu hak penangkapan ikan tradisional Filipina di Scarborough Shoal dan melanggar hak kedaulatan Filipina dengan mengeksplorasi minyak dan gas di dekat Reed Bank.
Dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kebebasan laut adalah kepentingan "abadi" semua negara.
"Tidak ada tatanan maritim berbasis aturan di bawah ancaman yang lebih besar daripada di Laut China Selatan," kata Blinken.
"Republik Rakyat China terus memaksa dan mengintimidasi negara-negara pesisir Asia Tenggara, mengancam kebebasan navigasi di jalur global yang kritis itu," katanya.
Dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kebebasan laut adalah kepentingan "abadi" semua negara.
"Tidak ada tatanan maritim berbasis aturan di bawah ancaman yang lebih besar daripada di Laut China Selatan," kata Blinken.
"Republik Rakyat China terus memaksa dan mengintimidasi negara-negara pesisir Asia Tenggara, mengancam kebebasan navigasi di jalur global yang kritis itu," katanya.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda