Mantan Ibu Negara Mesir Jehan Sadat Meninggal, Israel Berduka
Sabtu, 10 Juli 2021 - 13:27 WIB
KAIRO - Mantan Ibu Negara Mesir Jehan Sadat, istri mendiang mantan presiden Anwar Sadat, telah meninggal pada usia 88 tahun. Pemerintah dan para pejabat Israel mengirim ucapan dukacita kepada keluarga Sadat dan rakyat Mesir.
Kepresidenan Mesir mengumumkan berita duka itu dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat. Menurut pernyataan tersebut, Jehan Sadat meninggal karena kesehatannya yang buruk.
Presiden Israel Isaac Herzog berbicara dengan Duta Besar Mesir untuk Israel Khaled Azmi dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Mesir setelah janda Sadat meninggal.
"Saya turut berduka cita atas meninggalnya Jehan Sadat. Jehan berdiri di samping Presiden Sadat dalam tindakan bersejarah kunjungannya ke Yerusalem dan berdamai dengan Israel. Dia mempromosikan perdamaian dengan Israel. Atas nama Negara Israel, saya ingin untuk menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada Presiden Mesir dan rakyat Mesir," kata Herzog, seperti dikutip Jerusalem Post, Sabtu (10/7/2021).
Menteri Pertahanan Benny Gantz menulis di Twitter bahwa dia berbagi kesedihan dengan rakyat Mesir atas kematian Jehan Sadat.
Mendiang suami Jehan Sadat, Anwar Sadat, menjabat sebagai presiden ketiga Mesir dari tahun 1970 hingga pembunuhannya. Dia dan mantan Perdana Menteri Israel Menachem Begin, bekerja sama dengan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Jimmy Carter, menandatangani perjanjian damai antara Mesir dan Israel pada 1979.
Sebelum perjanjian itu, Anwar Sadat berperang melawan Israel dalam Perang Yom Kippur untuk merebut kembali Semenanjung Sinai. Pembunuhannya pada tahun 1981 oleh kelompok Jihad Islam Mesir sebagian besar karena keputusannya untuk berdamai dengan Israel.
Kepresidenan Mesir mengumumkan berita duka itu dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat. Menurut pernyataan tersebut, Jehan Sadat meninggal karena kesehatannya yang buruk.
Presiden Israel Isaac Herzog berbicara dengan Duta Besar Mesir untuk Israel Khaled Azmi dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Mesir setelah janda Sadat meninggal.
"Saya turut berduka cita atas meninggalnya Jehan Sadat. Jehan berdiri di samping Presiden Sadat dalam tindakan bersejarah kunjungannya ke Yerusalem dan berdamai dengan Israel. Dia mempromosikan perdamaian dengan Israel. Atas nama Negara Israel, saya ingin untuk menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada Presiden Mesir dan rakyat Mesir," kata Herzog, seperti dikutip Jerusalem Post, Sabtu (10/7/2021).
Menteri Pertahanan Benny Gantz menulis di Twitter bahwa dia berbagi kesedihan dengan rakyat Mesir atas kematian Jehan Sadat.
Mendiang suami Jehan Sadat, Anwar Sadat, menjabat sebagai presiden ketiga Mesir dari tahun 1970 hingga pembunuhannya. Dia dan mantan Perdana Menteri Israel Menachem Begin, bekerja sama dengan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Jimmy Carter, menandatangani perjanjian damai antara Mesir dan Israel pada 1979.
Sebelum perjanjian itu, Anwar Sadat berperang melawan Israel dalam Perang Yom Kippur untuk merebut kembali Semenanjung Sinai. Pembunuhannya pada tahun 1981 oleh kelompok Jihad Islam Mesir sebagian besar karena keputusannya untuk berdamai dengan Israel.
(min)
tulis komentar anda