Dorong Industri Penerbangan, Inggris akan Hapus Kewajiban Karantina
Kamis, 08 Juli 2021 - 21:14 WIB
LONDON - Menteri Transportasi Inggris, Grant Shapps mengatakan, pihaknya akan menghapus kewajiban karantin a bagi warga Inggris yang baru kembali dari luar negeri. Namun, mereka yang diperbolehkan menghindari karantina hanya warga Inggris yang sudah divaksin penuh dan kembali dari negara-negara daftar kuning berisiko menengah.
Perubahan aturan akan menjadi dorongan besar bagi maskapai penerbangan dan industri perjalanan yang telah bertekuk lutut selama 15 bulan pembatasan. Di Inggris, 65 persen orang dewasa telah divaksinasi lengkap, membuka perjalanan bagi jutaan orang.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa mulai 19 Juli, penduduk Inggris yang divaksinasi lengkap melalui peluncuran vaksin Inggris tidak lagi harus mengisolasi diri ketika mereka kembali," kata Shapps, seperti dilansir Reuters pada Kamis (8/7/2021).
Kebutuhan untuk karantina saat kembali telah mencegah pemulihan perjalanan. Di bawah aturan sebelumnya, mereka yang kembali ke Inggris dari negara resiko sedang seperti Spanyol, Prancis, Amerika Serikat (AS) dan Italia, semuanya harus mengisolasi diri hingga 10 hari.
Shapps mengatakan bahwa warga Inggris yang kembali dari negara daftar kuning masih harus menjalani tes Covid-19 sebelum mereka bertolak ke Inggris dan kemudian tes kedua pada atau sebelum hari kedua ketibaan mereka.
Sementara itu, untuk mereka yang kembali dari negara-negara dalam daftar merah berisiko tinggi, jelas Shapps, warga Inggris yang divaksinasi penuh masih akan diminta untuk mengisolasi diri di hotel.
British Airways (BA) mengatakan bahwa meskipun senang dengan pengumuman Shapps, pihaknya ingin melihat kemajuan dalam menghapus karantina untuk warga non-Inggris.
"Pemerintah perlu segera memperluas ini ke semua pelancong yang divaksinasi, menyetujui kesepakatan timbal balik dengan AS. Lebih banyak negara ke daftar 'hijau' dan mengurangi kebutuhan untuk tes yang tidak perlu dan mahal," kata kepala eksekutif BA, Sean Doyle.
Perubahan aturan akan menjadi dorongan besar bagi maskapai penerbangan dan industri perjalanan yang telah bertekuk lutut selama 15 bulan pembatasan. Di Inggris, 65 persen orang dewasa telah divaksinasi lengkap, membuka perjalanan bagi jutaan orang.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa mulai 19 Juli, penduduk Inggris yang divaksinasi lengkap melalui peluncuran vaksin Inggris tidak lagi harus mengisolasi diri ketika mereka kembali," kata Shapps, seperti dilansir Reuters pada Kamis (8/7/2021).
Kebutuhan untuk karantina saat kembali telah mencegah pemulihan perjalanan. Di bawah aturan sebelumnya, mereka yang kembali ke Inggris dari negara resiko sedang seperti Spanyol, Prancis, Amerika Serikat (AS) dan Italia, semuanya harus mengisolasi diri hingga 10 hari.
Shapps mengatakan bahwa warga Inggris yang kembali dari negara daftar kuning masih harus menjalani tes Covid-19 sebelum mereka bertolak ke Inggris dan kemudian tes kedua pada atau sebelum hari kedua ketibaan mereka.
Sementara itu, untuk mereka yang kembali dari negara-negara dalam daftar merah berisiko tinggi, jelas Shapps, warga Inggris yang divaksinasi penuh masih akan diminta untuk mengisolasi diri di hotel.
British Airways (BA) mengatakan bahwa meskipun senang dengan pengumuman Shapps, pihaknya ingin melihat kemajuan dalam menghapus karantina untuk warga non-Inggris.
"Pemerintah perlu segera memperluas ini ke semua pelancong yang divaksinasi, menyetujui kesepakatan timbal balik dengan AS. Lebih banyak negara ke daftar 'hijau' dan mengurangi kebutuhan untuk tes yang tidak perlu dan mahal," kata kepala eksekutif BA, Sean Doyle.
(ian)
tulis komentar anda