Ingin Bersaing dengan China dan Rusia, AL AS Kembangkan Rudal Hipersonik

Jum'at, 02 Juli 2021 - 14:49 WIB
Angkatan Laut AS mengesampingkan proyek senjata railgun elektromagnetiknya dan memilih mengembangkan rudal hipersonik. Foto/Ilustrasi
BATH - Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) untuk saat ini menghentikan keinginannya untuk memiliki senjata futuristik yang menembakkan proyektil hingga tujuh kali kecepatan suara menggunakan listrik.

AL AS menghabiskan lebih dari satu dekade mengembangkan railgun elektromagnetik dan pernah mempertimbangkan untuk menempatkannya di kapal perusak kelas Zumwalt terbaru yang dibangun di Bath Iron Works Maine.

Tetapi Departemen Pertahanan AS mengalihkan perhatiannya ke rudal hipersonik untuk bersaing dengan China dan Rusia , dan Angkatan Laut memotong dana untuk penelitian railgun dari proposal anggaran terbarunya.

“Railgun itu, untuk saat ini, mati,” kata Matthew Caris, seorang analis pertahanan di Avascent Group, sebuah perusahaan konsultan seperti dikutip dari AP, Jumat (2/7/2021).





Menurut Curtis, ini menunjukkan Angkatan Laut AS melihat tantangan dalam menerapkan teknologi serta kekurangan dalam jangkauan proyektil dibandingkan dengan rudal hipersonik.

Sementara itu, juru bicara Angkatan Laut Courtney Callaghan mengatakan keputusan Angkatan Laut AS untuk menghentikan penelitian pada akhir tahun membebaskan sumber daya untuk rudal hipersonik, sistem energi terarah seperti laser dan sistem peperangan elektronik.

"Informasi yang diperoleh selama pengujian akan disimpan jika Office of Naval Research ingin melanjutkannya di masa depan," ungkapnya.

Menurut analis di Institut Hudson, Bryan Clark, Angkatan Laut menghabiskan sekitar USD500 juta untuk penelitian dan pengembangan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More