Israel Luncurkan Serangan Baru ke Jalur Gaza
Jum'at, 02 Juli 2021 - 09:12 WIB
GAZA - Israel kembali meluncurkan serangan udara ke situs militan Islam di Jalur Gaza . Serangan itu sebagai balasan atas peluncuran balon pembakar dari daerah kantong Palestina itu dalam ketegangan terbaru sejak gencatan senjata mengakhiri konflik Mei lalu.
Pada hari Kamis, dinas pemadam kebakaran Israel mengatakan bahwa peluncuran balon pembakar dari Gaza telah memicu empat kebakaran kecil di wilayah Eshkol selatan, di perbatasan Gaza.
"Api itu kecil dan tidak berbahaya dan dengan cepat dapat dikendalikan," kata sebuah pernyataan dari dinas pemadam kebakaran Israel.
Pernyataan itu juga mengatakan seorang penyelidik kebakaran menetapkan bahwa semua kebakaran disebabkan oleh balon pembakar dari Gaza.
Namun tidak ada indikasi langsung mengenai kelompok yang berbasis di Gaza yang bertanggung jawab atas peluncuran balon tersebut.
"Menanggapi balon pembakar yang diterbangkan ke wilayah Israel hari ini, jet tempur (militer) menyerang sebuah lokasi pembuatan senjata milik organisasi teror Hamas," bunyi pernyataan dari tentara Israel seperti dikutip dari The New Arab, Jumat (2/7/2021).
Namun, kelompok Hamas mengkonfirmasi serangan udara Israel menghantam lokasi pelatihannya di wilayah yang dikepung. Tidak ada korban cedera yang dilaporkan.
Pertempuran sebelas hari yang mematikan antara Israel dan penguasa Islam Hamas di Gaza, serta kelompok bersenjata Palestina lainnya yang berbasis di daerah kantong itu, berakhir pada 21 Mei dengan deklarasi gencatan senjata.
Ada beberapa gejolak sejak gencatan senjata, termasuk serangkaian peluncuran balon bulan lalu serta serangan udara Israel di Jalur yang terkepung.
Setelah baku tembak pada 18 Juni, panglima militer Israel memerintahkan pasukan untuk siap atas berbagai skenario termasuk dimulainya kembali permusuhan.
Pemboman mematikan pada bulan Mei menewaskan 260 warga Palestina termasuk setidaknya 66 anak-anak, menurut pihak berwenang Gaza. Bangunan perumahan dan komersial, termasuk yang menampung organisasi berita internasional seperti The Associated Press dan Al Jazeera, hancur total.
Di Israel, 13 orang tewas, termasuk seorang tentara, oleh roket yang ditembakkan dari Gaza, kata polisi dan tentara.
Israel telah mempertahankan blokade yang melumpuhkan di Gaza sejak 2007, tahun ketika Hamas mengambil alih kekuasaan. Menurut Israel hal itu diperlukan untuk menahan kelompok-kelompok bersenjata di daerah kantong itu.
Pada hari Kamis, dinas pemadam kebakaran Israel mengatakan bahwa peluncuran balon pembakar dari Gaza telah memicu empat kebakaran kecil di wilayah Eshkol selatan, di perbatasan Gaza.
"Api itu kecil dan tidak berbahaya dan dengan cepat dapat dikendalikan," kata sebuah pernyataan dari dinas pemadam kebakaran Israel.
Pernyataan itu juga mengatakan seorang penyelidik kebakaran menetapkan bahwa semua kebakaran disebabkan oleh balon pembakar dari Gaza.
Namun tidak ada indikasi langsung mengenai kelompok yang berbasis di Gaza yang bertanggung jawab atas peluncuran balon tersebut.
"Menanggapi balon pembakar yang diterbangkan ke wilayah Israel hari ini, jet tempur (militer) menyerang sebuah lokasi pembuatan senjata milik organisasi teror Hamas," bunyi pernyataan dari tentara Israel seperti dikutip dari The New Arab, Jumat (2/7/2021).
Namun, kelompok Hamas mengkonfirmasi serangan udara Israel menghantam lokasi pelatihannya di wilayah yang dikepung. Tidak ada korban cedera yang dilaporkan.
Pertempuran sebelas hari yang mematikan antara Israel dan penguasa Islam Hamas di Gaza, serta kelompok bersenjata Palestina lainnya yang berbasis di daerah kantong itu, berakhir pada 21 Mei dengan deklarasi gencatan senjata.
Ada beberapa gejolak sejak gencatan senjata, termasuk serangkaian peluncuran balon bulan lalu serta serangan udara Israel di Jalur yang terkepung.
Setelah baku tembak pada 18 Juni, panglima militer Israel memerintahkan pasukan untuk siap atas berbagai skenario termasuk dimulainya kembali permusuhan.
Pemboman mematikan pada bulan Mei menewaskan 260 warga Palestina termasuk setidaknya 66 anak-anak, menurut pihak berwenang Gaza. Bangunan perumahan dan komersial, termasuk yang menampung organisasi berita internasional seperti The Associated Press dan Al Jazeera, hancur total.
Di Israel, 13 orang tewas, termasuk seorang tentara, oleh roket yang ditembakkan dari Gaza, kata polisi dan tentara.
Israel telah mempertahankan blokade yang melumpuhkan di Gaza sejak 2007, tahun ketika Hamas mengambil alih kekuasaan. Menurut Israel hal itu diperlukan untuk menahan kelompok-kelompok bersenjata di daerah kantong itu.
(ian)
tulis komentar anda