AS Ketar-ketir China Bangun 145 Silo Rudal Balistik Antarbenua

Jum'at, 02 Juli 2021 - 08:12 WIB
Citra satelit menunjukkan 119 lokasi konstruksi di mana peneliti mengatakan China sedang membangun silo untuk rudal balistik antarbenua. Foto/Washington Post
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengatakan peningkatan cepat kekuatan nuklir China mengkhawatirkan. Washington lantas meminta Beijing untuk terlibat dengannya dalam langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko destabilisasi perlombaan senjata.

"Penumpukan itu menjadi lebih jelas, dan tampaknya China menyimpang dari strategi nuklir puluhan tahun yang didasarkan pada pencegahan minimal," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada konferensi pers reguler seperti dikutip dari VOA, Juma (2/7/2021).

Price menanggapi pertanyaan tentang laporan di The Washington Post yang mengatakan China telah mulai membangun lebih dari 100 silo rudal baru di daerah gurun di bagian barat negara itu.

"Laporan-laporan ini dan perkembangan lainnya menunjukkan bahwa persenjataan nuklir RRC akan tumbuh lebih cepat, dan ke tingkat yang lebih tinggi daripada yang mungkin diantisipasi sebelumnya," kata Price menggunakan akronim untuk Republik Rakyat China.

"Penumpukan ini mengkhawatirkan. Ini menimbulkan pertanyaan tentang niat RRC. Dan bagi kami, ini memperkuat pentingnya mengejar langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko nuklir," imbuhnya.



"Kami mendorong Beijing untuk terlibat dengan kami dalam langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko destabilisasi perlombaan senjata, yang berpotensi mengganggu stabilitas ketegangan," imbaunya.

Price menambahkan bahwa inilah mengapa Presiden Joe Biden memprioritaskan stabilitas strategis dalam keterlibatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Alasan yang sama akan berlaku untuk keterlibatan dengan kekuatan nuklir lain, RRC," ia menambahkan.

Price juga mengatakan bahwa Washington telah mencatat pernyataan pemimpin China Xi Jinping pada upacara yang menandai peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China pada hari Kamis kemarin tetapi tidak akan mengomentari secara spesifik.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More