AS Ingkar Janji, Sudan Kecewa Lakukan Normalisasi dengan Israel
Sabtu, 26 Juni 2021 - 10:37 WIB
KHARTOUM - Pemerintah Sudan kecewa dengan hasil normalisasi hubungan dengan Israel . Musababnya, Amerika Serikat (AS) sebagai mediator tak kunjung menepati janjinya untuk investasi di negara itu sebagai timbal balik normalisasi hubungan.
Negara Afrika itu mengeluhkan kurangnya investasi di bidang pertanian dan teknologi meski normalisasi hubungan dengan negara Yahudi telah dimulai sembilan bulan lalu.
Para pejabat Sudan mencatat bahwa penandatanganan perjanjian normalisasi memiliki perselisihan antara anggota pemerintah di Sudan, dan investasi ekonomi semestinya akan membantu memasarkan kesepakatan itu kepada publik.
Desember lalu, delegasi resmi Israel tiba di Sudan untuk pertama kalinya sejak dimulainya proses normalisasi.
Delegasi tersebut dipimpin oleh mantan Menteri Intelijen Eli Cohen, yang bertemu dengan Ketua Dewan Kedaulatan Abdel Fattah Al-Burhan, Menteri Pertahanan Yassin Ibrahim dan pejabat pemerintah lainnya.
Diskusi yang diadakan oleh kedua belah pihak membahas masalah politik, keamanan dan ekonomi, dengan nota kesepahaman ditandatangani antara para pejabat untuk pertama kalinya.
Para pejabat Sudan dan Israel membahas stabilitas keamanan di kawasan itu dan sepakat untuk memperdalam kerjasama intelijen, sambil menjajaki kemungkinan menerima keanggotaan Israel di Dewan Laut Merah, yang mencakup Mesir dan Arab Saudi.
Sementara itu, dalam perkembangan terbaru, Kepala Dewan Pemerintahan Sudan Abdel Fatah Al-Burhan dan Perdana Menteri Abdalla Hamdok menyampaikan kekecewaan mereka atas kontak diam-diam antara seorang jenderal top negara itu dengan badan intelijen Israel, Mossad.
Negara Afrika itu mengeluhkan kurangnya investasi di bidang pertanian dan teknologi meski normalisasi hubungan dengan negara Yahudi telah dimulai sembilan bulan lalu.
Para pejabat Sudan mencatat bahwa penandatanganan perjanjian normalisasi memiliki perselisihan antara anggota pemerintah di Sudan, dan investasi ekonomi semestinya akan membantu memasarkan kesepakatan itu kepada publik.
Desember lalu, delegasi resmi Israel tiba di Sudan untuk pertama kalinya sejak dimulainya proses normalisasi.
Delegasi tersebut dipimpin oleh mantan Menteri Intelijen Eli Cohen, yang bertemu dengan Ketua Dewan Kedaulatan Abdel Fattah Al-Burhan, Menteri Pertahanan Yassin Ibrahim dan pejabat pemerintah lainnya.
Diskusi yang diadakan oleh kedua belah pihak membahas masalah politik, keamanan dan ekonomi, dengan nota kesepahaman ditandatangani antara para pejabat untuk pertama kalinya.
Para pejabat Sudan dan Israel membahas stabilitas keamanan di kawasan itu dan sepakat untuk memperdalam kerjasama intelijen, sambil menjajaki kemungkinan menerima keanggotaan Israel di Dewan Laut Merah, yang mencakup Mesir dan Arab Saudi.
Sementara itu, dalam perkembangan terbaru, Kepala Dewan Pemerintahan Sudan Abdel Fatah Al-Burhan dan Perdana Menteri Abdalla Hamdok menyampaikan kekecewaan mereka atas kontak diam-diam antara seorang jenderal top negara itu dengan badan intelijen Israel, Mossad.
tulis komentar anda