Putin Peringatkan Risiko Perlombaan Senjata Baru di Eropa
Selasa, 22 Juni 2021 - 21:46 WIB
“Tragedi Ukraina tahun 2014 adalah contoh konsekuensi yang ditimbulkan oleh kebijakan agresif ini. Eropa secara aktif mendukung kudeta bersenjata yang tidak konstitusional di Ukraina. Di sinilah semuanya dimulai. Mengapa perlu melakukan ini? Kemudian petahana (Ukraina) presiden (Viktor) Yanukovych telah menerima semua tuntutan oposisi. Mengapa AS mengatur kudeta dan negara-negara Eropa dengan lemah hati mendukungnya, memprovokasi perpecahan di Ukraina dan penarikan Krimea?," tanya Putin.
Menurut Putin, Moskow siap untuk memulihkan kemitraan dengan Eropa, karena ada banyak topik yang menjadi kepentingan bersama.
“Saya tegaskan kembali bahwa Rusia mendukung pemulihan kemitraan yang komprehensif dengan Eropa. Kami memiliki banyak topik yang menjadi kepentingan bersama. Ini termasuk keamanan dan stabilitas strategis, perawatan kesehatan dan pendidikan, digitalisasi, energi, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan penyelesaian masalah iklim dan lingkungan", tambahnya.
Artikel oleh presiden Rusia itu dirilis beberapa hari setelah pertemuan puncaknya dengan mitranya asal Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Jenewa.
Menurut catatan yang diposting oleh Kremlin, AS dan Rusia telah menunjukkan bahwa, bahkan dalam periode ketegangan, mereka mampu membuat kemajuan pada tujuan bersama untuk memastikan prediktabilitas di bidang strategis, mengurangi risiko konflik bersenjata dan ancaman perang nuklir.
Pertemuan tersebut menandai titik penting dalam pemulihan hubungan antara Rusia dan Barat, yang secara bertahap memburuk sejak 2014 ketika kudeta dengan kekerasan pecah di Kiev mengakibatkan perang saudara di Ukraina.
Menurut Putin, Moskow siap untuk memulihkan kemitraan dengan Eropa, karena ada banyak topik yang menjadi kepentingan bersama.
“Saya tegaskan kembali bahwa Rusia mendukung pemulihan kemitraan yang komprehensif dengan Eropa. Kami memiliki banyak topik yang menjadi kepentingan bersama. Ini termasuk keamanan dan stabilitas strategis, perawatan kesehatan dan pendidikan, digitalisasi, energi, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan penyelesaian masalah iklim dan lingkungan", tambahnya.
Artikel oleh presiden Rusia itu dirilis beberapa hari setelah pertemuan puncaknya dengan mitranya asal Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Jenewa.
Menurut catatan yang diposting oleh Kremlin, AS dan Rusia telah menunjukkan bahwa, bahkan dalam periode ketegangan, mereka mampu membuat kemajuan pada tujuan bersama untuk memastikan prediktabilitas di bidang strategis, mengurangi risiko konflik bersenjata dan ancaman perang nuklir.
Pertemuan tersebut menandai titik penting dalam pemulihan hubungan antara Rusia dan Barat, yang secara bertahap memburuk sejak 2014 ketika kudeta dengan kekerasan pecah di Kiev mengakibatkan perang saudara di Ukraina.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda