AS Tarik 8 Sistem Rudal Patriot dari 4 Negara Arab, Termasuk Arab Saudi

Sabtu, 19 Juni 2021 - 06:49 WIB
Sistem pertahanan rudal Patriot Amerika Serikat. Foto/US Army/Jason Cutshaw
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menarik delapan baterai sistem rudal Patriot dari empat negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi , di tengah berkurangnya ketegangan dengan Iran.

Penarikan senjata pertahanan canggih itu dilaporkan The Wall Street Journal (WSJ) pada hari Jumat (18/6/2021). Langkah itu seiring dengan komitmen Amerika untuk mengurangi jejak militernya di kawasan Timur Tengah.



WSJ, mengutip pejabat AS yang tak disebutkan namanya, melaporkan Pentagon menarik sekitar delapan baterai anti-misil Patriot dari Arab Saudi, Irak, Kuwait dan Yordania. Pentagon juga menarik sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dari Arab Saudi yang telah digunakan oleh pemerintahan Donald Trump.



Penarikan itu mencakup ratusan tentara AS yang mengoperasikan sistem dan dimulai awal bulan ini menyusul panggilan telepon 2 Juni di mana Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memberi tahu Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS) tentang perubahan tersebut.

Penarikan baterai anti-misil Patriot menandai kembalinya ke tingkat pertahanan yang lebih normal di wilayah di mana AS terus mempertahankan puluhan ribu tentara bahkan ketika telah mengurangi pasukan yang dikerahkan ke Afghanistan dan Irak.

“Kami masih memiliki pangkalan kami di negara-negara mitra Teluk kami, mereka tidak ditutup, masih ada kehadiran substansial, postur substansial di kawasan itu,” kata seorang pejabat senior pertahanan kepada WSJ.

AS mengerahkan baterai dan pasukan anti-misil Patriot ke Arab Saudi—setelah serangan pesawat tak berawak Iran menghantam fasilitas minyak Saudi—dan ke Irak pada tahun 2020 setelah serentetan serangan rudal dan roket terhadap pasukan AS oleh Iran dan milisi yang didukung Iran.

Militer AS mengakui bahwa lebih dari 109 tentara AS menderita gegar otak dan cedera otak lainnya dalam serangan rudal balistik Iran di pangkalan militer Ain al-Assad di Irak setelah serangan udara AS yang menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More