Biden Setuju Turki Kontrol Keamanan Bandara Kabul Afghanistan
Sabtu, 19 Juni 2021 - 04:01 WIB
Bandara itu akan berfungsi sebagai titik keluar teraman bagi para diplomat jika terjadi gangguan keamanan potensial di negara itu, seperti jika Taliban mengalahkan pasukan pemerintah Afghanistan.
Pekan lalu, bagaimanapun, Taliban juga memperingatkan Turki untuk menarik pasukannya dan mengatakan bahwa kehadiran militernya di bandara tidak akan diterima.
"Jelas kami menganggap serius kekhawatiran bahwa Taliban atau elemen lain di Afghanistan akan menyerang kehadiran Barat atau internasional," ungkap Sullivan.
Dia menambahkan, "Kami tidak percaya bahwa apa yang dikatakan Taliban secara terbuka itu akan benar-benar dilakukan atau akan menghalangi upaya yang sedang dilakukan saat ini untuk membangun kehadiran keamanan itu."
Kesepakatan antara Ankara dan Washington datang setelah bertahun-tahun hubungan yang tegang antara keduanya karena segudang masalah.
Perselisihan utama tetap pada pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia oleh Turki, yang dikecam AS dan anggota NATO lainnya karena potensi pelanggaran sistem keamanan aliansi.
Sullivan membahas masalah itu, mengungkapkan bahwa tidak ada kemajuan dan kedua pemimpin mempertahankan posisi masing-masing.
"Mereka membahasnya. Tidak ada penyelesaian masalah. Ada komitmen untuk melanjutkan dialog tentang S-400 dan kedua tim akan menindaklanjuti hasil pertemuan itu," tutur dia.
Pekan lalu, bagaimanapun, Taliban juga memperingatkan Turki untuk menarik pasukannya dan mengatakan bahwa kehadiran militernya di bandara tidak akan diterima.
"Jelas kami menganggap serius kekhawatiran bahwa Taliban atau elemen lain di Afghanistan akan menyerang kehadiran Barat atau internasional," ungkap Sullivan.
Dia menambahkan, "Kami tidak percaya bahwa apa yang dikatakan Taliban secara terbuka itu akan benar-benar dilakukan atau akan menghalangi upaya yang sedang dilakukan saat ini untuk membangun kehadiran keamanan itu."
Kesepakatan antara Ankara dan Washington datang setelah bertahun-tahun hubungan yang tegang antara keduanya karena segudang masalah.
Perselisihan utama tetap pada pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia oleh Turki, yang dikecam AS dan anggota NATO lainnya karena potensi pelanggaran sistem keamanan aliansi.
Sullivan membahas masalah itu, mengungkapkan bahwa tidak ada kemajuan dan kedua pemimpin mempertahankan posisi masing-masing.
"Mereka membahasnya. Tidak ada penyelesaian masalah. Ada komitmen untuk melanjutkan dialog tentang S-400 dan kedua tim akan menindaklanjuti hasil pertemuan itu," tutur dia.
(sya)
tulis komentar anda