Putin: AS Bukan Contoh Baik Soal Penghormatan Terhadap HAM
Kamis, 17 Juni 2021 - 20:37 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia , Vladimir Putin mengakui bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) , Joe Biden mengangkat masalah HAM dan Alexei Navalny, saat keduanya bertemu. Biden dan Putin bertemu di Jenewa, Swiss, semalam.
Tanpa menyebut nama Navalny secara langsung, Putin mengatakan bahwa dia berhak dipenjara karena sengaja melanggar pembebasan bersyarat, dengan Yayasan Anti-Korupsinya diakui sebagai organisasi ekstremis karena menyerukan kerusuhan massal dan menyerang polisi.
Putin, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (17/6/2021), kemudian berpendapat bahwa AS tidak dalam posisi untuk menjadi contoh penghormatan terhadap HAM.
Dia mengutip keberadaan kamp penahanan AS di Teluk Guantanamo, Kuba, serta perlakuan terhadap orang-orang yang menentang pemilihan Biden, mengacu pada penggerebekan US Capitol Januari lalu.
"Seseorang hampir tidak setuju bahwa ini adalah bagaimana hak asasi manusia dilindungi. Termasuk individu yang menerima uang dari luar negeri untuk mempromosikan kepentingan mereka yang membayarnya," katanya.
Pemimpin Rusia itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa Washington telah menyebut Moskow sebagai musuh mereka dan menjamin untuk mendukung organisasi politik tertentu di Rusia.
"Organisasi semacam itu harus dan akan dicap sebagai agen asing. Ini tidak berarti mereka harus menghentikan kegiatan mereka," tukasnya.
Tanpa menyebut nama Navalny secara langsung, Putin mengatakan bahwa dia berhak dipenjara karena sengaja melanggar pembebasan bersyarat, dengan Yayasan Anti-Korupsinya diakui sebagai organisasi ekstremis karena menyerukan kerusuhan massal dan menyerang polisi.
Putin, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (17/6/2021), kemudian berpendapat bahwa AS tidak dalam posisi untuk menjadi contoh penghormatan terhadap HAM.
Dia mengutip keberadaan kamp penahanan AS di Teluk Guantanamo, Kuba, serta perlakuan terhadap orang-orang yang menentang pemilihan Biden, mengacu pada penggerebekan US Capitol Januari lalu.
"Seseorang hampir tidak setuju bahwa ini adalah bagaimana hak asasi manusia dilindungi. Termasuk individu yang menerima uang dari luar negeri untuk mempromosikan kepentingan mereka yang membayarnya," katanya.
Pemimpin Rusia itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa Washington telah menyebut Moskow sebagai musuh mereka dan menjamin untuk mendukung organisasi politik tertentu di Rusia.
"Organisasi semacam itu harus dan akan dicap sebagai agen asing. Ini tidak berarti mereka harus menghentikan kegiatan mereka," tukasnya.
(ian)
tulis komentar anda