Kanada Nyatakan Keprihatinan atas Rencana Penerapan UU Keamanan China di Hong Kong
Selasa, 26 Mei 2020 - 01:07 WIB
OTTAWA - Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menyatakan keprihatian atas rencana pemberlakuan undang-undang (UU) keamanan yang tengah digodok China di Hong Kong. Trudeau kemudian menyerukan untuk adanya dialog guna meredam ketegangan yang ada.
“Kami prihatin dengan situasi di Hong Kong. Kami memiliki 300 ribu warga Kanada yang tinggal di Hong Kong dan itulah salah satu alasan mengapa kami ingin memastikan bahwa satu negara, dua sistem pendekatan terus berlanjut untuk Hong Kong," ucap Trudeau.
"Kami telah lama menyerukan untuk mengurangi ketegangan dan dialog yang tulus antara warga Hong Kong dan Beijing dan kami terus menyerukan itu, dan kami akan terus memantau situasi dengan cermat," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (26/5/2020).
Sebelumnya, Menteri Keamanan Hong Kong, John Lee mengatakan UU, yang masih dibahas oleh Kongres Rakyat Nasional China (NPC), itu akan melarang kegiatan separatis dan subversif diperlukan di tengah meningkatnya terorisme di wilayah tersebut.
"Saya sepenuhnya mendukung rancangan keputusan NPC tentang membangun dan meningkatkan sistem hukum dan mekanisme penegakan hukum untuk Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong (HKSAR) untuk menjaga keamanan nasional yang memungkinkan Hong Kong kembali ke jalurnya, memastikan kemakmuran dan stabilitas jangka panjangnya," ucap Lee.
Lee mengatakan, aksi demonstrasi dengan kekerasan sering mengakibatkan penggunaan senjata api atau bahan peledak menjadi lebih sering selama setahun terakhir. Dia menuturkan, ketegangan yang sedang berlangsung sebagai akibat dari demonstrasi yang menyerukan kemerdekaan Hong Kong berbahaya bagi keamanan nasional.
“Kami prihatin dengan situasi di Hong Kong. Kami memiliki 300 ribu warga Kanada yang tinggal di Hong Kong dan itulah salah satu alasan mengapa kami ingin memastikan bahwa satu negara, dua sistem pendekatan terus berlanjut untuk Hong Kong," ucap Trudeau.
"Kami telah lama menyerukan untuk mengurangi ketegangan dan dialog yang tulus antara warga Hong Kong dan Beijing dan kami terus menyerukan itu, dan kami akan terus memantau situasi dengan cermat," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (26/5/2020).
Sebelumnya, Menteri Keamanan Hong Kong, John Lee mengatakan UU, yang masih dibahas oleh Kongres Rakyat Nasional China (NPC), itu akan melarang kegiatan separatis dan subversif diperlukan di tengah meningkatnya terorisme di wilayah tersebut.
"Saya sepenuhnya mendukung rancangan keputusan NPC tentang membangun dan meningkatkan sistem hukum dan mekanisme penegakan hukum untuk Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong (HKSAR) untuk menjaga keamanan nasional yang memungkinkan Hong Kong kembali ke jalurnya, memastikan kemakmuran dan stabilitas jangka panjangnya," ucap Lee.
Lee mengatakan, aksi demonstrasi dengan kekerasan sering mengakibatkan penggunaan senjata api atau bahan peledak menjadi lebih sering selama setahun terakhir. Dia menuturkan, ketegangan yang sedang berlangsung sebagai akibat dari demonstrasi yang menyerukan kemerdekaan Hong Kong berbahaya bagi keamanan nasional.
(esn)
tulis komentar anda