Erdogan: Masalah AS-Turki Dapat Diselesaikan setelah Bertemu Biden

Rabu, 16 Juni 2021 - 08:29 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bangkit dari kursinya untuk salam kepal dengan Presiden AS Joe Biden di Brussels, Belgia, 14 Juni 2021. Foto/REUTERS
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan setelah pertemuan pertamanya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin bahwa kedua negara tidak memiliki masalah yang tidak dapat diselesaikan.

Pada konferensi pers di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) NATO di Brussels, Erdogan menyebut pembicaraan dengan Biden itu “produktif dan tulus”.

Erdogan menekankan persahabatannya yang panjang dengan Biden selama bertahun-tahun.





Diskusi yang ditunggu Erdogan lima bulan setelah pelantikan Biden itu menekankan perlunya dialog yang lebih baik.



Keduanya menetapkan nada positif untuk masa depan dan mencakup kerja sama di berbagai bidang seperti Suriah, menurut Erdogan.



“Kami melihat ada kemauan yang kuat untuk memulai masa kerja sama yang efisien berdasarkan rasa saling menghormati di setiap bidang,” papar Erdogan.

“Kami pikir tidak ada masalah dalam hubungan Turki-AS yang tidak memiliki solusi dan sebaliknya, bidang kerja sama kami lebih besar daripada masalah kami dan terlihat lebih kaya,” tutur dia.

Hubungan AS-Turki diselimuti serangkaian perselisihan termasuk dukungan AS untuk pejuang Kurdi Suriah yang dianggap teroris oleh Turki, dan kritik yang lebih vokal dari pemerintahan Biden terhadap catatan hak asasi manusia Ankara.

Perselisihan paling sulit adalah pembelian rudal pertahanan permukaan-ke-udara S-400 Rusia oleh Turki pada 2019 yang mendorong Washington menjatuhkan sanksi yang ditargetkan dan mengusir Ankara dari program produksi F-35, termasuk pesanan Turki untuk membeli jet tempur itu.

“Pada pertemuan yang diadakan di lokasi ini, tidak mungkin S-400 tidak diangkat,” papar Erdogan.

Dia menambahkan, “Apa pun pemikiran kami sebelumnya tentang S-400, saya menyampaikan pemikiran yang sama kepada Presiden Biden.”

Lira Turki turun hampir 1% saat Erdogan berbicara, setelah ekspektasi pasar meningkat dalam beberapa hari terakhir bagi Biden dan Erdogan untuk mencapai semacam kesepakatan tentang S-400.

Erdogan, yang memiliki hubungan hangat dengan mantan Presiden AS Donald Trump, mengatakan Biden mengatakan kepadanya bahwa dia mungkin datang ke Turki.

Sebagai presiden, Biden telah mengadopsi nada yang lebih dingin dari Trump terhadap Erdogan.

Biden dengan cepat mengakui pembantaian orang-orang Armenia tahun 1915 sebagai genosida. Sikap AS itu membuat marah Turki.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More