PM Palestina: Pemerintahan Baru Israel Harus Bekerja Akhiri Pendudukan
Rabu, 16 Juni 2021 - 07:29 WIB
RAMALLAH - Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan pemerintahan baru Israel harus mulai bekerja mengakhiri pendudukan.
Seruan itu dilaporkan Rai Al-Youm. Berbicara pada rapat pekanan kabinet Palestina, Shtayyeh mengatakan pemerintah baru Israel tidak akan bertahan jika tidak memberdayakan Palestina.
"Pemerintah Israel yang baru harus mulai bekerja untuk mengakhiri pendudukannya dan menghapus alat kolonialnya terlebih dahulu dan terutama pemukiman ilegal," ungkap Shtayyeh.
Dia kemudian mengutuk pernyataan yang dibuat Perdana Menteri baru Israel Naftali Bennett yang menyuarakan dukungannya untuk pemukiman ilegal Israel terutama di Area C Tepi Barat yang diduduki.
Dia juga memperingatkan, "Konsekuensi berbahaya dari Pawai Bendera provokatif yang akan diadakan di Yerusalem Timur hari ini.”
g
"Pawai ini dianggap sebagai agresi terhadap orang-orang kami di Yerusalem, serta agresi di tempat-tempat suci. Agresi ini harus dikendalikan," papar dia.
March Bendera diikuti pendukung ultra-nasionalis Israel sayap kanan yang membanjiri daerah Muslim untuk merayakan penaklukan Yerusalem Timur oleh pasukan pendudukan Zionis setelah gelombang kedua pembersihan etnis pada 1967.
Mereka meneriakkan "matilah orang Arab" dan menyanyikan lagu-lagu rasis dan sangat ofensif. Ribuan orang terlihat berparade melalui daerah Muslim sambil mengibarkan bendera Israel.
Pada Minggu, Bennett dilantik sebagai perdana menteri baru Israel sebagai bagian dari koalisi yang bersatu menggulingkan Perdana Menteri terlama Benjamin Netanyahu yang memegang jabatan itu selama 12 tahun.
Seruan itu dilaporkan Rai Al-Youm. Berbicara pada rapat pekanan kabinet Palestina, Shtayyeh mengatakan pemerintah baru Israel tidak akan bertahan jika tidak memberdayakan Palestina.
"Pemerintah Israel yang baru harus mulai bekerja untuk mengakhiri pendudukannya dan menghapus alat kolonialnya terlebih dahulu dan terutama pemukiman ilegal," ungkap Shtayyeh.
Dia kemudian mengutuk pernyataan yang dibuat Perdana Menteri baru Israel Naftali Bennett yang menyuarakan dukungannya untuk pemukiman ilegal Israel terutama di Area C Tepi Barat yang diduduki.
Dia juga memperingatkan, "Konsekuensi berbahaya dari Pawai Bendera provokatif yang akan diadakan di Yerusalem Timur hari ini.”
Baca Juga
"Pawai ini dianggap sebagai agresi terhadap orang-orang kami di Yerusalem, serta agresi di tempat-tempat suci. Agresi ini harus dikendalikan," papar dia.
March Bendera diikuti pendukung ultra-nasionalis Israel sayap kanan yang membanjiri daerah Muslim untuk merayakan penaklukan Yerusalem Timur oleh pasukan pendudukan Zionis setelah gelombang kedua pembersihan etnis pada 1967.
Mereka meneriakkan "matilah orang Arab" dan menyanyikan lagu-lagu rasis dan sangat ofensif. Ribuan orang terlihat berparade melalui daerah Muslim sambil mengibarkan bendera Israel.
Pada Minggu, Bennett dilantik sebagai perdana menteri baru Israel sebagai bagian dari koalisi yang bersatu menggulingkan Perdana Menteri terlama Benjamin Netanyahu yang memegang jabatan itu selama 12 tahun.
(sya)
tulis komentar anda