Pasca Pelengseran Netanyahu, Biden Langsung Telepon Bennet
Senin, 14 Juni 2021 - 16:43 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dilaporkan melakukan pembicaraan dengan Naftali Bennett, tidak lama setelah dia dilantik sebagai Perdana Menteri Israel. Pemerintah yang dibentuk Bennet dan tokoh oposisi Yair Lapid, disetujui oleh Parlemen Israel , semalam, yang merupakan tanda berakhirnya rezim Benjamin Netanyahu.
Gedung Putih menuturkan, dalam panggilan telepon dengan Bennett, Biden menyoroti dukungannya selama puluhan tahun untuk hubungan bilateral dan komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap keamanan Israel, menurut pernyataan Gedung Putih.
Menurut Gedung Putih, dalam pembicaraan tersebut, keduanya sepakat untuk berkonsultasi secara dekat mengenai masalah keamanan regional, termasuk soal Iran.
"Biden juga menyampaikan bahwa pemerintahannya bermaksud untuk bekerja sama dengan pemerintah Israel dalam upaya untuk memajukan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran bagi Israel dan Palestina," ucapnya, seperti dilansir Xinhua pada Senin (14/6/2021).
Seperti diketahui, pemerintah baru didukung oleh 60 dari 120 anggota Parlemen, sementara 59 memilih menentang pembentukan pemerintah baru. Satu-satunya anggota parlemen yang abstain adalah Said al-Harumi, dari partai United Arab List yang pro-Palestina.
Menurut kesepakatan denganLapid, Bennett akan menjabat sebagai Perdana MenteriIsraeluntuk dua tahun pertama. Kemudian dua tahun berikutnya adalah Lapid.
Disetujuinya pemerintah baru juga mengakhiri kebuntuan politik di Israel. Di mana, tercatat Israel menggelar empat pemilihan umum dalam dua tahun terakhir, setelah sebelumnya Netanyahu selalu gagal membentuk pemerintah baru.
Gedung Putih menuturkan, dalam panggilan telepon dengan Bennett, Biden menyoroti dukungannya selama puluhan tahun untuk hubungan bilateral dan komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap keamanan Israel, menurut pernyataan Gedung Putih.
Menurut Gedung Putih, dalam pembicaraan tersebut, keduanya sepakat untuk berkonsultasi secara dekat mengenai masalah keamanan regional, termasuk soal Iran.
"Biden juga menyampaikan bahwa pemerintahannya bermaksud untuk bekerja sama dengan pemerintah Israel dalam upaya untuk memajukan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran bagi Israel dan Palestina," ucapnya, seperti dilansir Xinhua pada Senin (14/6/2021).
Seperti diketahui, pemerintah baru didukung oleh 60 dari 120 anggota Parlemen, sementara 59 memilih menentang pembentukan pemerintah baru. Satu-satunya anggota parlemen yang abstain adalah Said al-Harumi, dari partai United Arab List yang pro-Palestina.
Menurut kesepakatan denganLapid, Bennett akan menjabat sebagai Perdana MenteriIsraeluntuk dua tahun pertama. Kemudian dua tahun berikutnya adalah Lapid.
Disetujuinya pemerintah baru juga mengakhiri kebuntuan politik di Israel. Di mana, tercatat Israel menggelar empat pemilihan umum dalam dua tahun terakhir, setelah sebelumnya Netanyahu selalu gagal membentuk pemerintah baru.
(ian)
tulis komentar anda