Negara G7 Sepakat Perjuangkan Target Lestarikan 30 Persen Lautan pada 2030
Kamis, 10 Juni 2021 - 23:05 WIB
LONDON - Wilayah lautan menutupi lebih dari 70 persen planet kita dan menghasilkan setidaknya 50 persen oksigen Bumi. Sayangnya, perubahan iklim, penangkapan ikan yang berlebihan, polusi plastik dan lainnya menjadi tantangan bagi sumber daya alam yang luar biasa ini.
Para Menteri Iklim dan Lingkungan G7, semua anggota setuju untuk memperjuangkan target '30by30', dan berkomitmen untuk menerapkan '30by30' di negeri mereka masing-masing.
Target global '30by30' adalah untuk melestarikan atau melindungi setidaknya 30% dari daratan dunia dan setidaknya 30% dari lautan dunia pada tahun 2030.
Pada Hari Laut Sedunia, negara-negara dari seluruh penjuru dunia telah berjanji untuk mendukung komitmen '30by30' yang sedang diperjuangkan olehAliansi Laut Globalyang dipimpin Inggris serta Koalisi Ambisi Tinggi untuk Alam dan Manusia. Koalisi ini diketuai bersama oleh Inggris, Kosta Rika dan Prancis.
Menteri Lingkungan Inggris, George Eustice mengatakan, Inggris adalah pemimpin global dalam perlindungan laut dan Inggris memimpin secara internasional untuk menjamin laut yang sehat dan berkelanjutan.
“Kita harus mencapai keseimbangan dalam mendukung industri yang berkelanjutan sambil meningkatkan perlindungan bagi laut kita untuk memastikan ekosistem laut yang sehat, tangguh dan beragam, dan kita akan bekerja sama dengan berbagai pihak saat kita mengembangkan perlindungan di masa depan," ujar Eustice.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan,Indonesia memiliki kehidupan laut dan laut yang luar biasa, serta keanekaragaman ikan terumbu karang tertinggi di dunia.
“Sekitar 54 persen pasokan protein hewani Indonesia berasal dari ikan dan makanan laut. Dan Indonesia memasok sekitar 10% komoditas kelautan dunia. Jutaan orang Indonesia bergantung pada laut untuk makanan, mata pencaharian, dan juga untuk rekreasi," ujar Owen, seperti dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta pada Kamis (10/6/2021).
Owen mengungkapkan bahwa Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan dalam isu kelautan, misalnya dengan menjadi tuan rumah konferensiOur Oceanspada tahun 2018, dan dengan membentukArchipelagic and Island States Forum, di mana Kerajaan Inggris Raya adalah salah satu anggotanya.
“Pekerjaan itu telah menunjukkan perbedaan yang dibuat Indonesia ketika membawa kepemimpinan, pengetahuan, keahlian, dan pengalamannya ke dalam diskusi global ini. Saya berharap Indonesia melakukan hal yang sama dan mempertimbangkan untuk bergabung dalam janji global '30by30'." ujarnya.
"Dengan menjaga sumber daya laut yang penting ini berarti kita memastikannya agar bisa dinikmati oleh generasi mendatang," tukas Owen.
Para Menteri Iklim dan Lingkungan G7, semua anggota setuju untuk memperjuangkan target '30by30', dan berkomitmen untuk menerapkan '30by30' di negeri mereka masing-masing.
Target global '30by30' adalah untuk melestarikan atau melindungi setidaknya 30% dari daratan dunia dan setidaknya 30% dari lautan dunia pada tahun 2030.
Pada Hari Laut Sedunia, negara-negara dari seluruh penjuru dunia telah berjanji untuk mendukung komitmen '30by30' yang sedang diperjuangkan olehAliansi Laut Globalyang dipimpin Inggris serta Koalisi Ambisi Tinggi untuk Alam dan Manusia. Koalisi ini diketuai bersama oleh Inggris, Kosta Rika dan Prancis.
Menteri Lingkungan Inggris, George Eustice mengatakan, Inggris adalah pemimpin global dalam perlindungan laut dan Inggris memimpin secara internasional untuk menjamin laut yang sehat dan berkelanjutan.
“Kita harus mencapai keseimbangan dalam mendukung industri yang berkelanjutan sambil meningkatkan perlindungan bagi laut kita untuk memastikan ekosistem laut yang sehat, tangguh dan beragam, dan kita akan bekerja sama dengan berbagai pihak saat kita mengembangkan perlindungan di masa depan," ujar Eustice.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan,Indonesia memiliki kehidupan laut dan laut yang luar biasa, serta keanekaragaman ikan terumbu karang tertinggi di dunia.
“Sekitar 54 persen pasokan protein hewani Indonesia berasal dari ikan dan makanan laut. Dan Indonesia memasok sekitar 10% komoditas kelautan dunia. Jutaan orang Indonesia bergantung pada laut untuk makanan, mata pencaharian, dan juga untuk rekreasi," ujar Owen, seperti dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta pada Kamis (10/6/2021).
Owen mengungkapkan bahwa Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan dalam isu kelautan, misalnya dengan menjadi tuan rumah konferensiOur Oceanspada tahun 2018, dan dengan membentukArchipelagic and Island States Forum, di mana Kerajaan Inggris Raya adalah salah satu anggotanya.
“Pekerjaan itu telah menunjukkan perbedaan yang dibuat Indonesia ketika membawa kepemimpinan, pengetahuan, keahlian, dan pengalamannya ke dalam diskusi global ini. Saya berharap Indonesia melakukan hal yang sama dan mempertimbangkan untuk bergabung dalam janji global '30by30'." ujarnya.
"Dengan menjaga sumber daya laut yang penting ini berarti kita memastikannya agar bisa dinikmati oleh generasi mendatang," tukas Owen.
(ian)
tulis komentar anda