Inggris Gaet Aplikasi Kencan untuk Tingkatkan Vaksinasi Kalangan Dewasa
Selasa, 08 Juni 2021 - 02:18 WIB
Hal senada diungkapkan Shahzad Younas, Pendiri dan CEO aplikasi kencan Muzmatch. Dia juga menyatakan kegembiraannya bekerja sama dengan pemerintah Inggris dalam kampanye vaksin.
“Kami memahami kekhawatiran kaum muda Muslim tentang vaksinasi, khususnya mereka yang sedang dalam proses untuk menikah. Informasi yang salah telah menyebar pada tingkat yang mengkhawatirkan di komunitas kami. Itulah sebabnya kami senang bekerja dengan NHS untuk menepis mitos tentang vaksin dan mendorong anggota kami untuk divaksinasi," ujarnya.
Dia menuturkan, sebagai aplikasi pernikahan yang membantu kaum lajang Muslim menemukan cinta, pihaknya tahu ketika pandemi melanda, merekaharus bertindak cepat untuk memastikan orang-orang dapat bertemu dengan aman.
"Kami adalah aplikasi pernikahan Muslim pertama yang meluncurkan Panggilan Video dan Suara untuk anggota kami sehingga mereka dapat bertemu pada kencan virtual. Saat kita mulai kembali ke situasi normal baru,sangat penting bagi kaum muda Muslim untuk mendapatkan vaksinasi guna memastikan keselamatan diri mereka sendiri dan juga keselamatan orang-orang yang mereka cintai”, jelas Younas.
Sementara itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengatakan bahwa Indonesia saat ini telah memvaksinasi lebih banyak orang daripada gabungan negara-negara ASEAN lainnya.
Menurut Owen, jumlah itu adalah pencapaian yang luar biasa, terutama mengingat populasi Indonesia yang besar dan tersebar secara geografis. Ia menambahkan, vaksinasi tetap menjadi rute terbaik kita untuk keluar dari pandemi dan untuk pemulihan jangka panjang.
“Ketika saya melihat berita tentang aplikasi teknologi Inggris yang membantu pemerintah Inggris mempromosikan peluncuran vaksin, saya langsung teringat Indonesia. Sektor teknologi dan digital merupakan kekuatan ekonomi Indonesia yang besar dan terus berkembang," ujar Owen.
"Saya yakin sudah ada beberapa cara yang sudah membantu, dan mungkin ada cara lain juga yang bisa mereka lakukan untuk lebih banyak lagi menyukseskan peluncuran vaksin di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan,” tukas Owen.
“Kami memahami kekhawatiran kaum muda Muslim tentang vaksinasi, khususnya mereka yang sedang dalam proses untuk menikah. Informasi yang salah telah menyebar pada tingkat yang mengkhawatirkan di komunitas kami. Itulah sebabnya kami senang bekerja dengan NHS untuk menepis mitos tentang vaksin dan mendorong anggota kami untuk divaksinasi," ujarnya.
Dia menuturkan, sebagai aplikasi pernikahan yang membantu kaum lajang Muslim menemukan cinta, pihaknya tahu ketika pandemi melanda, merekaharus bertindak cepat untuk memastikan orang-orang dapat bertemu dengan aman.
"Kami adalah aplikasi pernikahan Muslim pertama yang meluncurkan Panggilan Video dan Suara untuk anggota kami sehingga mereka dapat bertemu pada kencan virtual. Saat kita mulai kembali ke situasi normal baru,sangat penting bagi kaum muda Muslim untuk mendapatkan vaksinasi guna memastikan keselamatan diri mereka sendiri dan juga keselamatan orang-orang yang mereka cintai”, jelas Younas.
Sementara itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins mengatakan bahwa Indonesia saat ini telah memvaksinasi lebih banyak orang daripada gabungan negara-negara ASEAN lainnya.
Menurut Owen, jumlah itu adalah pencapaian yang luar biasa, terutama mengingat populasi Indonesia yang besar dan tersebar secara geografis. Ia menambahkan, vaksinasi tetap menjadi rute terbaik kita untuk keluar dari pandemi dan untuk pemulihan jangka panjang.
“Ketika saya melihat berita tentang aplikasi teknologi Inggris yang membantu pemerintah Inggris mempromosikan peluncuran vaksin, saya langsung teringat Indonesia. Sektor teknologi dan digital merupakan kekuatan ekonomi Indonesia yang besar dan terus berkembang," ujar Owen.
"Saya yakin sudah ada beberapa cara yang sudah membantu, dan mungkin ada cara lain juga yang bisa mereka lakukan untuk lebih banyak lagi menyukseskan peluncuran vaksin di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan,” tukas Owen.
(ian)
tulis komentar anda