Sekjen PBB Kecam Serangan KKB di Burkina Faso
Minggu, 06 Juni 2021 - 23:11 WIB
NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres mengutuk keras serangan keji oleh penyerang tak dikenal di sebuah desa di Burkina Faso . Serangan itu menewaskan 100 warga sipil, termasuk tujuh anak.
Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric menuturkan bahwa Sekjen PBB mengungkapkan kemarahannya atas pembunuhan itu.
"Dia menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi masyarakat internasional untuk menggandakan dukungan kepada negara-negara anggota dalam perang melawan ekstremisme kekerasan dan korban manusia yang tidak dapat diterima," ujarnya.
"Sekjen menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban, juga kepada pemerintah dan masyarakat Burkina Faso," sambungnya, seperti dilansir Xinhua pada Minggu (6/6/2021).
Guterres, ujar Dujarric, berharap mereka yang terluka untuk segera pulih dan menyampaikan dukungan penuh dari PBB kepada pihak berwenang dalam upaya mereka untuk mengatasi ancaman terhadap perdamaian, stabilitas dan persatuan negara.
Sebelumnya, juru bicara pemerintah Burkina Faso, Ousseni Tamboura dalam sebuah pernyataan yang menyalahkan kelompok militan Islam mengatakan serangan itu terjadi pada Jumat malam waktu setempat di desa Solhan, di provinsi Yagha Sahel.
"Pasar lokal dan beberapa rumah juga dibakar di daerah menuju perbatasan Niger," katanya.
Pemerintah Burkina Faso sendiri telah mengumumkan 72 jam berkabung atas insiden ini. Hingga kini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric menuturkan bahwa Sekjen PBB mengungkapkan kemarahannya atas pembunuhan itu.
"Dia menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi masyarakat internasional untuk menggandakan dukungan kepada negara-negara anggota dalam perang melawan ekstremisme kekerasan dan korban manusia yang tidak dapat diterima," ujarnya.
"Sekjen menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban, juga kepada pemerintah dan masyarakat Burkina Faso," sambungnya, seperti dilansir Xinhua pada Minggu (6/6/2021).
Guterres, ujar Dujarric, berharap mereka yang terluka untuk segera pulih dan menyampaikan dukungan penuh dari PBB kepada pihak berwenang dalam upaya mereka untuk mengatasi ancaman terhadap perdamaian, stabilitas dan persatuan negara.
Sebelumnya, juru bicara pemerintah Burkina Faso, Ousseni Tamboura dalam sebuah pernyataan yang menyalahkan kelompok militan Islam mengatakan serangan itu terjadi pada Jumat malam waktu setempat di desa Solhan, di provinsi Yagha Sahel.
"Pasar lokal dan beberapa rumah juga dibakar di daerah menuju perbatasan Niger," katanya.
Baca Juga
Pemerintah Burkina Faso sendiri telah mengumumkan 72 jam berkabung atas insiden ini. Hingga kini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda