Partai Kanselir Jerman Dukung 'Peta Islam' Gaya Austria
Jum'at, 04 Juni 2021 - 14:16 WIB
BERLIN - Anggota penting dari faksi parlemen dari partai Kanselir Jerman Angela Merkel , Partai Demokrat Kristen (CDU), mengatakan Jerman juga harus memiliki "peta Islam politik."
"Perang melawan Islam politik adalah tugas penting. Peta seperti itu juga harus tersedia di Jerman," ujar Hans-Juergen Irmer kepada kepada surat kabar mingguan sayap kanan Junge Freiheit, dinukil dari Daily Sabah, Jumat (4/6/2021).
Irmer mengacu pada inisiatif kontroversial Menteri Integrasi Austria Susanne Raab, yang pekan lalu meluncurkan "Peta Nasional Islam" dengan nama dan lokasi lebih dari 620 masjid, asosiasi dan pejabat serta kemungkinan koneksi mereka di luar negeri.
Banyak Umat Muslim merasa terstigmatisasi dan keamanan mereka terancam oleh publikasi alamat dan rincian lainnya di tengah berkembangnya Islamofobia di Austria, terutama setelah serangan mematikan di Wina November lalu.
Pemimpin partai CDU itu kembali menegaskan dukungannya terhadap tindakan anti-Muslim dari pemerintah Austria.
"Austria menarik kesimpulan yang tepat," Irmer menekankan.
"Adalah benar dan penting untuk mendapatkan ilmu, misalnya siapa yang duduk di mana dan apa fungsinya. Kartu seperti itu akan melengkapi paket tindakan melawan Islamisme politik yang diputuskan beberapa minggu lalu oleh kelompok parlemen kami," tambahnya.
Position paper tersebut antara lain menyebutkan bahwa pembiayaan masjid dari luar negeri harus dibuat lebih transparan. "Selain itu, kerja sama negara dengan organisasi Islam politik akan diakhiri," tambahnya.
"Perang melawan Islam politik adalah tugas penting. Peta seperti itu juga harus tersedia di Jerman," ujar Hans-Juergen Irmer kepada kepada surat kabar mingguan sayap kanan Junge Freiheit, dinukil dari Daily Sabah, Jumat (4/6/2021).
Irmer mengacu pada inisiatif kontroversial Menteri Integrasi Austria Susanne Raab, yang pekan lalu meluncurkan "Peta Nasional Islam" dengan nama dan lokasi lebih dari 620 masjid, asosiasi dan pejabat serta kemungkinan koneksi mereka di luar negeri.
Banyak Umat Muslim merasa terstigmatisasi dan keamanan mereka terancam oleh publikasi alamat dan rincian lainnya di tengah berkembangnya Islamofobia di Austria, terutama setelah serangan mematikan di Wina November lalu.
Pemimpin partai CDU itu kembali menegaskan dukungannya terhadap tindakan anti-Muslim dari pemerintah Austria.
"Austria menarik kesimpulan yang tepat," Irmer menekankan.
"Adalah benar dan penting untuk mendapatkan ilmu, misalnya siapa yang duduk di mana dan apa fungsinya. Kartu seperti itu akan melengkapi paket tindakan melawan Islamisme politik yang diputuskan beberapa minggu lalu oleh kelompok parlemen kami," tambahnya.
Position paper tersebut antara lain menyebutkan bahwa pembiayaan masjid dari luar negeri harus dibuat lebih transparan. "Selain itu, kerja sama negara dengan organisasi Islam politik akan diakhiri," tambahnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda